27 C
Semarang
Jumat, 31 Maret 2023

Viral Siaga Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Recount

Oleh : Dila Kusumawati, M.Pd

Artikel Lain

RADARASEMARANG.ID, Masa pandemi Covid-19 banyak memberikan dampak di dunia pendidikan. Baik dampak positif maupun negatif. Untuk meminimalisasi dampak negatifnya maka harus lebih mengoptimalkan dampak positifnya. Ada banyak cara untuk mengoptimalkan dampak positif agar siswa atau peserta didik lebih fokus belajar dan guru maksimal menjalankan peran sebagai pendidik.

Menurut KH Dewantara dalam Modul 1.1. Guru Penggerak (2021:10) tugas guru adalah pendidik yang menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KH Dewantara mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam.

Penulis sebagai guru bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Mungkid, menerapkan viral siaga untuk meningkatkan kemampuan menulis teks recount. Guru diibaratkan petani telah menyiapkan alatnya untuk bertanam dengan viral siaga.

Baca juga:  Strategi Gula Kopi Meningkatkan Kompetensi Gerak Tari Siswa

Agar murid sebagai bulir-bulir jagung yang disemai dapat tumbuh optimal dan menghasilkan panen. Yaitu berupa hasil karya berupa teks recount seperti tujuan kompetensi dasar (KD) menulis teks recount sederhana kelas delapan semester genap.

Viral siaga kepanjangannya adalah visitasi, wawancara langsung dan komunikasi antara siswa, guru dan orang tua. Guru melakukan visitasi atau kunjungan ke rumah siswa ketika masih belajar dari rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Di sana guru melakukan wawancara langsung dan komunikasi dengan siswa dan orang tua mengenai kegiatan PJJ dan apa saja permasalahan materi bahasa Inggris terutama teks recount.

Dari hasil visitasi dan wawancara tersebut maka guru menganalisis berbagai masukan dan permasalahan yang dialami siswa ketika kegiatan PJJ. Kemudian guru mencarikan solusi dan memberikan saran untuk bisa mengoptimalkan pembelajaran teks recount selama masa pandemi Covid-19.

Baca juga:  Menggugah Antusiasme Siswa melalui Drama dalam Pembelajaran Teks Naratif

Visitasi, wawancara dan komunikasi masih dilanjutkan secara online (dalam jaringan/daring) dimana guru menuntun dan membimbing siswa secara intensif dalam kegiatan menulis teks recount. Menulis termasuk aspek kegiatan berbahasa yang dianggap sulit.

Maka guru memberikan bekal beberapa hal dasar untuk menulis teks recount yaitu penguasaan kosakata dan juga tenses (tata bahasa Inggris) agar siswa mampu menulis secara optimal. Tenses yang sering digunakan untuk menulis teks recount adalah simple past tense yaitu tata bahasa yang digunakan untuk menceritakan kegiatan di masa lampau.

Teks recount adalah teks yang menceritakan kejadian atau pengalaman pada masa lampau dalam rangkaian peristiwa (Derewianka, 1995 : 14). Hasil karya teks recount yang diminta adalah teks yang menceritakan pengalaman pribadi siswa selama pandemi Covid-19 dimana siswa dituntut harus belajar dari rumah serta mengikuti pembelajaran jarak jauh menggunakan berbagai macam aplikasi.

Seperti WhatsApp Group (WAG), Google Classroom (GC) atau Microsoft teams. Siswa diminta menceritakan bagaimana suka dan dukanya mengikuti pembelajaran selama masa pandemi dan diminta menuliskan apa yang mereka rasakan dan alami selama PJJ.

Baca juga:  Membangun Budaya Literasi Bahasa Inggris dengan Enroment 30

Hasil belajar siswa yang tertuang dalam bentuk tulisan teks recount ditulis di buku kemudian difoto dan diunggah di link microsoft form yang sudah disediakan oleh guru. Guru mencermati hasil karya siswa selama bimbingan daring maupun luring ketika visitasi dan wawancara langsung (viral) serta komunikasi antara siswa, guru dan orang tua (siaga).

Peran orang tua akan sangat terlihat dari hasil karya siswa. Karena keterlibatan orang tua dalam PJJ akan berdampak pada kualitas isi hasil karya siswa. Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang hasil karyanya memenuhi syarat penilaian baik dari sisi pemilihan kata (diksi), penggunaan grammar serta content (isi) dengan menampilkannya di majalah online sekolah. (mk1/lis)

Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Mungkid, Kabupaten Magelang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya