27 C
Semarang
Minggu, 2 April 2023

Mendidik Siswa Berani Komunikasi dengan Orang Lain melalui Dua Variasi Metode

Oleh: Endang Srikuwati, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, PENDIDIKAN adalah serangkaian proses belajar yang harus dilalui oleh setiap orang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Hasil yang nantinya dicapai adalah terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dan sesuai dengan tuntutan pembangunan.

Di mana dirinya memiliki soft skill dan hard skill yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh lapangan pekerjaan. Melalui pendidikan tidak hanya membekali dengan materi pelajaran dan skill saja, tetapi juga menanamkan nilai-nilai dan etika yang juga tidak kalah berperan penting untuk diterapkan dalam dunia kerja.

Rendahnya kualitas pendidikan menjadi penyebab dari krisisnya sumber daya manusia. Hal ini pastilah tidak diinginkan oleh semua guru di Indonesia. Salah satu penyebab dari kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas adalah pendidikan yang belum merata. Dan permasalahan yang utama adalah guru belum menggunakannya metode pembelajaran yang bervariasi. Sehingga siswa cenderung malas, jemu belajar karena setiap hari menerima pembelajaran yang biasa.

Baca juga:  Bagaimana Cara Mengusir Dampak Negatif Globalisasi

Penulis mencoba menggunakan metode wawancara dan observasi dalam pembelajaran PJOK materi gerak dasar renang gaya punggung. Peserta didik diajak ke wahana kolam renang dan dipersilahkan untuk mewawancarai guru renang yang ada di kolam renang tersebut. Metode Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlansung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara.

Metode Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan. Kata “observasi” berasal dari bahasa latin yang berarti melihat dan memperhatikan.

Sedangkan secara istilah observasi merupakan proses untuk melihat, memperhatikan, mengamati, meninjau, dan mengawasi dengan teliti suatu objek tertentu untuk mendapat data yang valid dan informasi yang benar yang dibutuhkan suatu kegiatan, sebuah instansi untuk suatu kepentingan tertentu.

Baca juga:  Tantangan Pembelajaran Tatap Muka setelah Masa Pandemi

Prof. Heru menjelaskan Observasi merupakan pengamatan yang sebuah studi kasus atau pembelajaran yang dilakukan dengan sengaja, terarah, urut, dan sesuai pada tujuan. Pencatatan pada kegiatan pengamatan disebut dengan hasil observasi. Hasil observasi tersebut dijelaskan dengan rinci, tepat, akurat, teliti, objektif, dan bermanfaat.

Langkah-Langkah Penggunaan Metode wawancara adalah : Wawancara adalah bentuk komunikasi lansung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Jadi pewawancara sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang lengkap dan rinci.

Dilanjutkan dengan metode Observasi yaitu menurut Purnomo (dalam Kurniawan, 2011:10) dan Nurlaili (2011:14) : Menetapkan tujuan pembelajaran khusus (TPK), Menetapkan obyek yang akan diobservasi, menentukan alat/instrument peroleh data dalam mengadakan observasi.

Baca juga:  Peningkatan Hasil Belajar PKn Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD

Tahap Pelaksanaan, Selain tahap persiapan atau perencanaan dalam langkah-langkah melakukan pengumpulan data melalui cara observasi, terdapat juga tahap pelaksanaan. Adapun penjelasan dalam tahap pelaksanaan ini adalah: melakukan pengamatan, dimana siswa secara langsung menuju obyek yang diobservasi.

Siswa mengumpulkan data (inventarisasi data) dari pengamatan terhadap obyek yang diobservasi, menganalisis dan mengevaluasi data, yaitu dengan siswa mengadakan pencatatan terhadap pristiwa, kejadian-kejadian atau gejala-gejala yang terjadi, mendiskusikan hasil pengamatan dengan tim lalu menarik kesimpulan.

Dari pengalaman yang didapat peserta kelas 6 SDN 01 Kebonagung Kajen setelah pembelajaran dengan menggunakan 2 variasi metode diatas, maka mereka memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisis tertentu. Melatih siswa berani bertanya atau berkomunikasi dengan orang lain, meskipun mereka berkelompok dalam melakukan tugasnya itu. (ct4/zal)

Guru SDN 01 Kebonagung Kajen, Kab Pekalongan


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya