
RADARSEMARANG.ID, Seiring berkurangnya kasus corona di masa pendemi sekarang ini, dunia pendidikan menyambut dengan penuh suka cita, hal ini mengisyaratkan mulainya pembelajaran Tatap Muka. Berdasarkan SKB 4 Menteri No. 5 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pasal 1 dinyatakan bahwa pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
SMP Negeri 2 Andong Boyolali menyiapkan diri sekaligus langsung menindaklanjuti SKB 4 Menteri dengan melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dengan penerapan protocol kesehatan yang ketat. Proses pembelajaran dilakukan dengan proporsi 50% kehadiran anak disekolahan dengan pola masuk per sesi. Durasi waktu pembelajaran 35 menit per mata pelajaran, di mana masing-masing mapel per minggu mendapatkan alokasi waktu 1 kali pertemuan.

Dengan pola masuk seperti di atas menuntut guru untuk dapat memaksimalkan waktu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Namun tidak sedikit guru yang mengeluhkan kurangnya waktu untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas ini. Sebagai guru apalagi di era globalisasi ini dan juga menyongsong pembelajaran berbasis teknologi informasi di era revolusi industri 4.0 Guru senantiasa dituntut untuk update tentang perubahan ini agar mampu menyiapkan siswa menghadapi perubahan ini. Salah satu hal penting adalah pembelajaran berbasis HOTS sudah menjadi keharusan agar siswa terbiasa berpikir kritis sehingga mampu mengembangkan kreatifitasnya.
Saat ini kita telah memasuki era industri generasi keempat. Ciri khas revolusi generasi ini adalah banyaknya tenaga manusia yang sudah digantikan oleh robot yang telah dikendalikan oleh komputer. Dunia pendidikan tentunya mempunyai tantangan tersendiri dalam menyikapi perubahan ini. Oleh karena itu, diperlukan reformulasi proses pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pemanfaatan teknologi tentunya tidak bisa dihindari karena memang sudah zamannya.

Jawaban atas problematika terbatasnya waktu tatap muka saat pembelajaran walaupun dikombinasikan dengan daring terhadap ketercapaian tujuan belajar berusaha di jembatani dengan satu metode yang dinamakan “Mind Mapping”. Menurut Bobby De Porter dan Mike Hernacki (2003:153) Mind mapping adalah teknik penyusunan catatan demi membantu seseorang menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Metode ini mempermudah memasukkan informasi dari dalam otak. Mind mapping merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses berpikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak. Dengan metode mind mapping akan meningkatkan daya ingat seseorang hingga 78%.
Mapel IPS berisikan ilmu-ilmu social yang cakupan materinya sangat luas sehingga sulit untuk mencapai tujuan dengan keterbatasan waktu yang disediakan saat Tatap Muka Terbatas. Metode Mind Mapping sangat efektif untuk merepresentasikan materi yang harus disampaikan ke peserta didik. Murid diberikan point-point utama dalam materi yang menjadi intisarinya dalam bentuk teknik grafis memanfaatkan aplikasi GitMind yang dengan mudah di unggah lewat internet.
Manfaat Mind Mapping melalui Aplikasi Gitmind diantaranya melatih diri memahami berbagai informasi penting, meningkatkan ketelitian dalam menyusun informasi, meningkatkan kemampuan seseorang dalam memahami sesuatu, meningkatkan kreativitas dan produktivitas, dan menghemat waktu. Dengan berbagai manfaat yang ada sebagai guru IPS sangat terbantu sekali dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas sekarang ini, jadi tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. (nov1/ton)
Guru SMP Negeri 2 Andong Kabupaten Boyolali