
RADARSEMARANG.ID, Softball merupakan suatu permainan yang telah berkembang menjadi olahraga besar dan digemari. Kini permainan softball sudah dikenal di seluruh dunia dan menjadi ajang pertandingan pada setiap event olahraga baik tingkat daerah, nasional maupun internasional.
Roji (2017: 77) menjelaskan bahwa permainan softball lahir di Amerika Serikat pada 16 September 1887 dan dikenalkan oleh George Hancock. Pada tahun 1933 kejuaraan dunia pertama dilaksanakan.

Pada tahun 1934, pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan standarisasi peraturan permainan softball. Sampai sekarang softball menjadi permainan yang berkembang sampai penjuru dunia, dan di Indonesia saat ini menjadi permainan yang masuk dalam kurikulum sekolah, khususnya di Sekolah Menengah Pertama.
Meskipun softball menjadi permainan yang menyenangkan, akan tetapi tidak semua sekolah memiliki peralatan yang memadai. Oleh karena itu perlu upaya kreativitas guru agar tetap dapat dilaksanakan dan dipraktikkan oleh siswa di sekolah sehingga siswa memiliki pengalaman bermain softball.

Berdasarkan pengalaman, penulis sebagai guru olahraga (PJOK) di SMPN 1 Mungkid merasa mengalami kekurangan dalam hal sarana atau prasarana yang memadai dalam memberikan materi permainan softball. Karena tidak semua sekolah memiliki peralatan yang digunakan pada materi permainan softball yang tergolong mahal. Sehingga perlu upaya untuk memodifikasi peralatannya agar materi softball dapat diberikan kepada peserta didik.
Menurut Hernandez (2013:5) guru yang ideal adalah yang sanggup mengajar dengan pendekatan-pendekatan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Salah satunya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dengan sebaik mungkin.
Penulis sebagai guru olahraga SMPN 1 Mungkid, mendapatkan inspirasi pada permainan bola kasti, karena merupakan permainan tradisional yang telah diajarkan setiap tahun dan memiliki karakter yang hampir sama dengan permainan softball.
Dalam pelaksanaan pembelajaran materi softball, penulis memodifikasi permainan tersebut dengan menggunakan peralatan yang biasa digunakan pada permainan bola kasti. Karena belum adanya fasilitas yang memadai untuk permainan softball tersebut maka guru dapat memanfaatkan peralatan yang ada. Yaitu menggunakan peralatan yang digunakan dalam permainan bola kasti. Karena tidak berbeda jauh dalam fungsinya. Yang terpenting ada bola dan stik (pemukul). Meskipun peralatan menggunakan peralatan permainan bola kasti akan tetapi dalam pelaksanaannya tetap menggunakan peraturan permainan softball.
Setelah dicoba beberapa kali ternyata permainan ini sangat menarik, dapat berjalan dengan baik. Bahkan sangat menarik bagi para siswa sehingga siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran materi permainan softball ini.
Setelah beberapa kali memberikan materi softball dari tahun ke tahun dengan modifikasi tersebut, maka diambil inisiatif untuk menggabungkan nama permainan kasti dan softball ini menjadi kasball. Karena dalam pelaksanaannya permainannya sofball ini menggunakan peralatan yang digunakan pada permainan bola kasti.
Sehingga digabung menjadi permainan kasball, dengan tidak meninggalkan peraturan pada permainan softball. Dengan demikian terpenuhilah materi permainan softball sebagai materi yang bisa diterapkan di sekolah sesuai kurikulum yang berlaku saat ini.
Disarankan kepada rekan-rekan di sekolah lainnya bahwa materi softball bisa diterapkan di sekolah, meskipun belum memiliki peralatan yang memadai yaitu dengan memanfaatkan peralatan yang ada pada permainan bola kasti. Jangan pernah menyerah dengan minimnya sarana prasarana sekolah. Tetap semangat dengan metode-metode pembelajaran yang menarik, sehingga para guru dapat mempraktikkan metode-metode pengajaran yang efektif bagi peserta didik. (mk1/lis)
Guru PJOK SMPN 1 Mungkid, Kabupaten Megelang