26 C
Semarang
Sabtu, 3 Juni 2023

Teka-Teki Silang dapat Merangsang Daya Kreativitas Siswa

Oleh: Supiyah, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, MEDIA dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran di SDN 02 Yosorejo kelaas 5 Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan diketahui beberapa ketidaktertarikan dalam pembelajaran.

Sekitar 50% nilai ulangan materi Benda-benda di sekitar kita rendah. Maka penulis menerapkan metode atau cara strategi yang bisa menarik siswa untuk lebih giat lagi belajarnya supaya hasilnya memuaskan.

Dengan semakin antusiasnya peserta didik pembelajaran semakin menyenangkan dan diharapkan tujuan pembelajaran akan tercapai.

Dari permasalahan diatas maka penulis melakukan tindakan supaya aktifitas siswa dan hasil belajar serta respon siswa meningkat, yaitu dengan menerapkan metode Crosword puzzle. crossword puzzle/ Teka-teki silang adalah suatu permainan teka-teki (puzzle) silang atau sejenisnya yang berguna untuk mempelajari pola pikir, pemikiran logis, sistem pendekatan serta pemecahan masalah secara umum.

Peninjauan ini berguna untuk memudahkan peserta didik dalam mengingat-ingat kembali materi apa yang telah disampaikan. Sehingga, peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Langkah-langkah penerapan metode Crosword puzzle sebagai berikut : Pertama, Membaca Do’a sebelum melakukan pembelajaran. Kedua, Guru memberikan pengantar tentang materi yang akan diajarkan. Ketiga, Guru memberikan materi tentang benda-benda disekitar kita.

Keempat, Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok induk. Setiap anggota kelompok mendapat kartu warna. Kelima, Siswa yang mendapat kartu yang berwarna sama bergabung menjadi kelompok baru yang disebut kelompok ahli.

Keenam, Setiap kelompok ahli mendapat sebuah puzzle dan menyusunnya. Ketujuh, kelompok yang telah berhasil menyusun puzzle, berhak mengambil kartusoal dan menjawab pertanyaan yang ada pada kartu soal tersebut.

Kedelapan, Siswa kembali ke kelompok induk dan melaporkan apa yangtelah didapat dari kelompok ahli. Kesembilan, Kelompok ahli bertugas menjawab pertanyaan yang dibagikan guru berdasarkan pengetahuan yang telah didapatdari kelompok ahli.

Ketujuh, Melaporkan hasil kerja kelompok induk didepan kelas. Kesepuluh, Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Setelah siswa kelas 5 SDN 02 Yosorejo menerapkan dengan model pembelajaran ini kesemangatan siswa dalam belajar meningkat karena model pembelajaran ini didesain untuk mendorong rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri. Dapat mengasah daya ingat, merangsang kreativitas siswa, pembelajaran yang tidak membosankan.

Sebuah teka-teki bisa membuat kita berpikir, mencari dan menemukanjawaban. Akan tetapi, kehidupan yang penuh dengan teka-teki kadangkala menyenangkan, membingungkan dan menyulitkan langkah kita untuk memecahkannya.

Dari sini teka-teki bisa menutrisi kesegaran pikiran dari kepenatan sekaligus menambah wawasan dan mengasah kemampuan otak. (cd1/zal)

Guru SDN 02 Yosorejo, Kab. Pekalongan


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya