
RADARSEMARANG.ID, Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Penerima proses adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju ke arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan.
Seringkali guru tidak memperhatikan metode dalam mengajar sehingga membuat proses pembelajaran yang dilakukan tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Hal ini berimbas pada pemahaman siswa yang kurang maksimal dalam menyerap materi. Akibatnya rendahnya nilai rata-rata mata pelajaran PAI khususnya mata pelajaran fikih.

Dengan menerapkan metode action learning diharapkan proses belajar mengajar akan lebih kondusif dan efektif sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Metode pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis dan teratur yang dilakukan oleh pendidik dalam penyampaian materi kepada muridnya. Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran. Misalnya metode ceramah, demonstrasi, pemberian tugas, eksperimen, tanya jawab dan sebagainya.

Fiqih merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum syara’ yang bersumber dari Alquran, As-Sunnah dan dari dalil-dalil terpenci. Tujuan mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Magelang, adalah agar siswa dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh baik berupa dalil naqli dan aqli sebagai pedoman hidup bagi kehidupan pribadi dan sosialnya. Serta agar siswa dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar.
Berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan dan seiring bergulirnya Kurikulum 2013, pembelajaran yang didesain guru harus mengoptimalkan pencapaian kompetensi inti pengetahuan (KI3) dan kompetensi inti keterampilan (KI4) serta kompetensi dasar yang telah digariskan.
Untuk mencapai hal tersebut guru harus dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis siswa. Oleh karena itu, untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif khusus mata pelajaran fiqih, guru dapat memilih metode action learning, karena dalam pelajaran ini banyak materi yang membutuhkan praktek secara langsung untuk mencapai pemahaman siswa.
Action earning merupakan pendekatan belajar dengan melakukan (Silberman, 2009:190).
Metode action learning adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa diberikan kesempatan untuk melihat langsung kenyataan dan melakukannya. Metode ini guru dalam mengajar memberikan praktik secara langsung terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu.
Melvin L. Silberman (2009:190) mengemukakan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pembelajaran fikih materi wudu dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut : pertama perkenalkan topik kepada peserta didik dengan memberikan latar belakang informasi melalui kesiswaan yang didasarkan pada ceramah yang singkat dan diskusi kelas, kedua jelaskan bahwa anda akan memberi mereka kesempatan untuk mengalami topik itu secara langsung dengan mengadakan perjalanan lapangan (field trip) pada setting kehidupan nyata, ketiga kelompokan kelas menjadi sub-kelompok empat atau lima dan minta mereka mengembangkan daftar pertanyaan dan atau hal-hal khusus yang seharusnya mereka cari selama praktik.
Keempat perintahkan sub-kelompok tersebut untuk menempatkan pertanyaan-pertanyaan mengenai tata cara wudu, kelima kelas akan mendiskusikan tentang cara wudu, keenam siswa mempraktikkan wudu secara bergiliran masing-masing kelompok.
Berdasarkan pengalaman empiris dan refleksi yang dilakukan penggunaan metode action learning akan memberikan hasil pembelajaran yang lebih baik pada mata pelajaran fiqih materi tata cara wudu. Metode ini dapat diterapkan pada siswa kelas 1, karena metode ini mudah dilakukan oleh siswa,dan juga menyenangkan serta dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.
Dengan demikian perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan, penggunaan action learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi tata cara wudu. Perbaikan pembelajaran terbukti sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar untuk peningkatan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran.(ms1/lis)
Guru MIN 1 Magelang