
RADARSEMARANG.ID, Sekolah dasar di zaman milenial penanaman pendidikan karakter saat ini lebih diutamakan pada tingkat sekolah dasar (SD). Karena di SD sudah dimulai pendidikan karakter. Sudah harus dibangun agar ke depan mampu menjadi anak soleh yang berguna untuk masyarakat, agama dan bangsa.
Murid dididik sejak dini agar bisa menanamkan sikap karakter yang baik dari sejak kecil. Seperti dalam lagu Ida Laila, “belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, belajar di waktu dewasa bagaikan mengukir di atas air”. Syair ini bermaksud pendidikan anak kita mulai dari sejak kecil, membangun karakter anak kita mulai dari kecil.

Guru-guru SD sudah melakukan upaya membangun karakter murid melalui beberapa kegiatan sekolah mengikuti program pendidikan Kurikulum 13 dimana mewajibkan seluruh murid untuk mengikuti kegiatan ektrakurikuler pramuka. Karena ekstrakurikuler wajib yang haris dilaksanakan serta mengikuti lomba-lompa yang sesuai dengan indikator MAPSI dan lomba-lomba yang lain.
Begitu juga membangun karakter murid juga sangat penting dilakukan murid di lingkungan masyarakat dengan dibantu warga masyarakat sekitar juga, di lingkungan rumah dengan dibantu orang tua anggota keluarga.

Peran masyarakat di lingkungan sangat penting begitu pula peran orang tua di rumah memiliki tanggung jawab yang lebih berat lagi terhadap pendidikan karakter dari masing-masing murid. Karena terkadang orang tua tidak terlalu memperhatikan pendidikan karakter anak yang sudah diterapkan di sekolah. Warga lebih banyak pergi ke bahon yaitu tanah hutan yang ditebang sekarang ditanami jagung dan palawija lainnya.
Di sekolah guru sudah menerapkan kedisiplinan yang baik dan tata tertib sekolah tetapi orang tua tidak terlalu peduli memperhatikan. Di sinilah guru membiasakan kepada seluruh murid untuk berbuat mengucap salam dan berlaku sopan, baik kepada orang yang lebih tua maupun pada teman sesama.
Saat ini pendidikan karakter murid manjadi sesuatu yang sangat penting dan diperhatikan oleh guru. Karena melalui pendidikan karakter ini murid ditanamkan dan dibangun nilai-nilai karakter kepada setiap murid agar memiliki potensi pengetahuan tentang dirinya yang ditandai dengan nilai-nilai keagamaan, patriotisme, kepercayaan diri, sosial dan bertanggung jawab.
Pada saat ini murid SD juga diwajibkan untuk belajar TPQ di lingkungan masyarakat. Ini dilakukan di luar sekoah pada waktu sore setelah Asar, melaksanakan membaca dan menulis Alquran dan menghafal dalam kegiatan pembiasaan yang bersifat wajib. Nantinya seluruh murid dikumpulkan di halaman sekolah untuk melaksanakan kegiatan pembiasaan tersebut.
Dilakukan setiap hari Jumat. Tujuan kegiatan tersebut memperkuat nilai-nilai keagamaan yag telah diajarkan oleh ustad dan juga menjaga kebersamaan antara murid dan guru.
Peran guru selain menjadi contoh bagi muridnya juga mengajarkan sikap kedisiplinan, patriotisme, dan mengajarkan kewajiban sebagai siswa saat kegiatan belajar mengajar.
Diharapkan dengan pendidikan karakter anak bisa selalu disiplin, selalu berahlak mulia. Anak punya budi pekerti yang tinggi, sopan santun dijaga dan hormat kepada orang yang lebih tua.
Pada saat usia ini karakter murid sudah harus dibangun agar ke depan mampu menjadi individu yang berguna untuk bangsa. Selain di sekolah membangun karakter siswa juga sangat penting dilakukan siswa di rumah dengan dibantu oleh orang tua.
Karena apabila hanya mengajarkan pendidikan karakter ini di sekolah tetapi di rumah tidak dibantu dan didukung oleh orang tua, maka upaya untuk membangun karakter siswa yang sudah dilakukan di sekolah tidak akan berjalan dengan efektif.
Sudah menjadi kewajiban sebagai guru untuk membentuk karakter murid yang baik dan berakhlakul karimah yang dapat menghormati guru di sekolah, orang tua di keluarga serta orang tua lainnya di lingkungan masyarakat. (rs1/lis)
Guru SDN 2 Sojomerto, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal