RADARSEMARANG.ID, MASA pandemi belum sepenuhnya berakhir, begitu juga dengan pembelajaran tatap muka yang belum bisa dilaksanakan oleh seluruh sekolah. Oleh karena itu, guru semakin dituntut untuk mengembangkan metode pembelajaran terutama dalam pembelajaran daring (dalam jaringan).
Tujuan pembelajaran daring adalah memudahkan komunikasi, terutama penyampaian materi ajar dalam bidang pendidikan yang dilakukan jarak jauh.
Setelah guru menguasai teknologi pembelajaran, maka akan dapat membuat media pembelajaran baru dengan adanya teknologi tersebut. Misalnya guru membuat konten kreatif dengan membuat video pembelajaran sebagai bahannya. Siswa pun juga yang belajar dari rumah tidak mudah bosan dengan adanya media pembelajaran tersebut.
Sukiman (2012:29) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Sehingga media pembelajaran merupakan suatu perantara antara pendidik dengan peserta didik dalam pembelajaran yang mampu menghubungkan, memberi informasi dan memberi serta menyalurkan pesan sehingga tercipta proses pembelajaran efektif dan efisien.
Selain membuat video sebagai media pembelajaran, guru juga bisa menggunakan berbagai teknologi informasi di bidang pendidikan, salah satunya adalah teknologi Augmented Reality (AR) yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran multimedia.
Menurut Wikipedia, Realitas berimbuh (Bahasa Inggris: augmented reality disingkat AR; dahulu disebut sebagai realitas tertambah), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.
Tidak seperti virtual reality (VR), siswa tidak memerlukan headset, kacamata, atau peralatan tambahan lainnya. Sebaliknya, siswa hanya butuh kamera perangkat dan aplikasi AR. Guru menggunakan bantuan teknologi AR pada pembelajaran materi Bumi dan Alam Semesta kelas 5 di SD Negeri Soronalan 2 Sawangan.
Aplikasi yang digunakan guru dalam menerapkan pembelajaran menggunakan teknologi AR ini adalah Assemblr Studio. Pertama, Guru membimbing siswa dalam tatap muka virtual. Guru dan siswa membahas mengenai materi Bumi dan Alam Semesta yang ada dalam buku siswa, kemudian guru membagikan LKS. Siswa diminta untuk mengoperasikan aplikasi AR di android siswa sesuai petunjuk dalam LKS.
Gambar dalam LKS bisa disorot oleh kamera android yang sudah teraplikasi AR sehingga gambar pada LKS akan menampakkan gambar 3D. sesuai dengan materi yang dipelajari, yakni Bumi dan Alam Semesta, guru menampilkan gambar 3D berupa Planet Bumi, gunung berapi, lapisan tanah, dan lainnya. Lalu siswa mengerjakan soal – soal yang telah disiapkan guru.
Belajar menggunakan teknologi AR ini sangat membantu guru dalam memberikan informasi mengenai Bumi dan Alam Semesta pada siswa karena biasanya siswa hanya melihat pada gambar saja dan hanya kenampakan yang berada di permukaan bumi yang bisa diketahui secara konkrit oleh siswa. Untuk kenampakan di dalam bumi bersifat abstrak, siswa hanya bisa membayangkannya saja.
Di akhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi dan angket mengenai media pembelajaran kali ini. Siswa dalam kelas menyatakan sangat senang dengan pembelajaran dengan menggunakan media aplikasi AR ini. Setelah selesai melaksanakan pembelajaran, guru mengetahui bahwa siswa sangat senang, tertarik dan lebih termotivasi dalam belajar, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa.
Penggunaan media Augmented Reality (AR) ini berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Soronalan 2 Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang dalam materi Bumi dan Alam Semesta. (pm2/zal)
Guru SDN Soronalan 2, Kab. Magelang
