28 C
Semarang
Jumat, 24 Maret 2023

Ramah dengan Diet Plastik

Oleh: Siti Komarini, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, RAMAH adalah salah satu bagian dari kata “Keren” yang merupakan dari slogan TK Negeri Pembina Kabupten Semarang. Kreatif, Edukatif, Ramah, Elok, dan Nyaman adalah pelayanan yang akan diberikan. TK Negeri Pembina yang berdiri kokoh di Jl.

Teladan nomor 30 Congol-Karangjati kecamatan Bergas kabupaten Semarang berniat dan bertekat untuk menciptakan dan menjadikan lembaga yang ramah. Ramah dalam bertutur kata, berperilaku, berbusana, dan ramah terhadap lingkungan. Ramah lingkungan adalah suatu keadaan yang tidak merusak lingkungan dan tidak berdampak buruk bagi keadaan sekitar.

Setiap hari guru dan tenaga kependidikan membawa bekal makanan dan minuman. Tidak bermaksud mengabaikan minuman yang telah disajikan, mereka membawa sebotol air kemasan untuk diminum ketika minuman yang disediakan kurang. Karena mayoritas guru dan tenaga kependidikan berasal dari luar kecamatan, mereka juga membawa bekal makanan untuk sarapan.

Baca juga:  Gencarkan Kampanye Kurangi Sampah Plastik

Demikian juga peserta didik harus membawa bekal makanan dan minuman, karena sudah menjadi Standart Operasional Prosedur (SOP) yang sudah menjadi kesepakatan dengan orang tua/wali murid. Peserta didik juga tidak diperkenankan membawa uang dengan harapan anak tidak terbiasa jajan sembarangan.

Menurut World Economic Forum, Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik per tahun. Sampah plastik asal Indonesia diprediksi akan terus bertambah jika konsumsinya tidak diatur. Plastik adalah sampah yang paling banyak ditemukan di laut. Plastik sulit terurai dan bisa merusak ekosistem laut.

Sebagaimana sejak dulu kita dididik dan dihimbau untuk selalu menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Sekarang banyak sekali kebijakan-kebijakan untuk mendukung aksi ini. Salah satu diantaranya yang paling mudah dilakukan adalah mengurangi penggunaan kantong plastik.

Baca juga:  Begini Cara Istri Wali Kota Semarang Kurangi Sampah Plastik

Sudah banyak pusat perbelanjaan yang mengharuskan pelanggan untuk membawa kantong belanja sendiri atau menggunakan kardus jika barang belanjaan banyak.

Di lembaga sekolahpun dapat dilakukan. Dengan diet plastik akan membantu mengurangi timbunan sampah plastik. Diet plastik bukan berarti sama sekali tidak menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari, namun memulai mengurangi penggunaan plastik dari aktivitas sehari-hari supaya lekas terbiasa dan tidak merasa kewalahan.

Sampah kantong plastik biasanya juga berasal dari wadah makanan sekali pakai. Untuk mengurangi sampah plastik tersebut, seluruh warga TK Negeri Pembina Kabupaten Semarang dibiasakan membawa bekal tidak dibungkus plastik, namun dalam wadah yang bisa digunakan lagi seperti tepak dan gembes.

Penggunaan sedotan plastik juga diminimalisir, misalnya diganti dengan sedotan lain yang lebih ramah lingkungan misalnya sedotan stainless steel atau sedotan silikon. Apabila tidak memiliki sedotan tersebut, lebih baik diminum langsung tanpa menggunakan sedotan.

Baca juga:  Relawan Kumpulkan 10 Karung Sampah Plastik dari 170 Merek Kemasan di Sungai Bengawan Solo

Dengan kesepakatan orang tua, para siswa juga dibiasakan tidak membawa bekal makanan dan minuman kemasan. Disamping kurang sehat juga akan semakin menambah sampah plastik karena pada umumnya makanan minuman kemasan dibungkus dengan plastik.

Lewat perilaku kecil diet plastik inilah kita dapat membantu pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan agar tetap subur dan segar. Dengan pembiasaan baik yang kita lakukan, Insyaa Allah kelestarian alam akan tetap terjaga. Alam yang segar membuat sekolah sehat menjadi impian masyarakat. Lingkungan kita sehat menjadikan bumi kita tetap kuat. (unw1/zal)

TK Negeri Pembina Karangjati, Kabupaten Semarang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya