
RADARSEMARANG.ID, Pendidikan merupakan fondasi dasar dalam pengembangan sumber daya manusia. Pada awalnya seorang anak akan belajar melalui pendidikan keluarga, tahap selanjutnya meneruskan belajar melalui pendidikan secara formal.
Seorang anak akan mendapat pembelajaran di sekolah ketika sudah menempuh pendidikan formal dari tingkat dasar, menengah sampai di perguruan tinggi.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru yang melakukan perancangan setiap kegiatan yang dilakukan untuk membantu peserta didik aktif mempelajari atau menguasai materi pelajaran.
Untuk bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka secara resmi sekolah harus memenuhi syarat dan menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya pencegahan penularan Covid-19.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi sekolah dikatakan aman untuk tatap muka yaitu sekolah berada di wilayah PPKM level 1-3, tidak ada kasus atau penularan di lingkungan sekolah. Kemudian sekolah telah mengisi dan memenuhi Daftar Kesiapan Satuan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19, sarana penunjang PTM di masa Covid-19 yang memadai. Terdapat kesepakatan bersama antara Komite Sekolah dan sekolah, guru dan staf di sekolah sudah divaksin, sekolah membentuk satgas Covid-19.
Setelah kurang lebih 1,5 tahun siswa melaksanakan pembelajaran secara daring, tentunya siswa, orang tua maupun guru mengalami banyak kendala. Semua pihak yang ikut berperan serta dalam kegiatan pembelajaran mencoba menemukan dan menggunakan solusi agar pembelajaran secara daring dapat terlaksana dengan lancar sehingga siswa tetap dapat belajar.
Perlahan seiring berjalannya waktu keadaan mulai normal, sekolah-sekolah mulai dibuka dan siswa dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Selama pembelajaran tatap muka secara terbatas, protokol kesehatan ketat harus diterapkan.
Pesan 5M harus selalu diingat dan diterapkan yang meliputi mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan.
Semangat belajar mereka harus selalu ada agar mereka bisa lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru di sekolah. Namun masih ada beberapa anak yang merasakan dampak cukup lama menggunakan HP tidak hanya untuk belajar tetapi bermain game.
Kondisi seperti ini perlu pemulihan dan penyesuaian agar anak mau berangkat ke sekolah dan mau mengikuti kegiatan pembelajaran. Penulis menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Komunikatif, Efektif dan menyenangkan (PAIKEM) di kelas VII SDN Windusari 1.
Mengingat tugas seorang guru yang cukup mulia dalam upaya meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan memberi siswa ilmu yang nantinya dapat digunakan untuk memecahkan persoalan kehidupan.
Menurut Masitoh (2009), ”PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya dengan berbagai penekanan peserta didik belajar sambal bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkungan) supaya pembeljaran lebih menarik,menyenangkan dan efektif.”
PAIKEM merupakan salah satu cara untuk memenuhi tuntutan yang dikemukakan oleh Vigotsky. Bahwa ada celah antara kemampuan murid memecahkan masalah secara independen dengan memecahkan masalah dengan didampingi orang yang lebih tahu.
Interaksi antara guru-murid dan murid-murid yang terlibat dalam diskusi dapat menciptakan suasana saling mendukung, saling memperkaya proses pembelajaran, dan suasana menyenangkan. Sehingga akan memperdalam pemahaman murid terhadap materi yang diajarkan.
Pembelajaran PAIKEM dapat memberikan hasil yang efektif karena mensyaratkan terjadinya dialog interaktif antara siswa dan guru sehingga murid dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Pembelajaran aktif, inovatif, komuniktif, efektif dan menyenangkan dilakukan dengan inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang disajikan dengan cara yang komunikatif dan menyenangkan. Sehingga siswa tertarik untuk belajar dan terdorong untuk aktif dan kreatif. (ms2/lis)
Guru SDN Windusari 1, Kecamatan Windusari 1, Kabupaten Magelang