27 C
Semarang
Minggu, 2 April 2023

Dengan Inquiry Discovery Pembelajaran Deskripsi Lebih Mengena

Oleh : Muhdi, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Model pembelajaran adalah suatu pola atau struktur pembelajaran yang tersusun dan didesain, ditetapkan, dan dievaluasi secara sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan guru. Istilah model sendiri dapat diartikan sebagai suatu bentuk tiruan dari benda yang sebenarnya.

Model juga dapat diartikan sebagai suatu contoh konseptual atau prosedural dari suatu program, sistem, atau proses yang dapat dijadikan acuan atau pedoman kreatif dalam pemenuhan akan kebutuhan siswa di sekolah dasar, telah banyak mengembangkannya.

Arends dalam Trianto (2010: 51) mengartikan model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajan di kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan. Termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri khusus model pembelajaran adalah pertama, rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.

Baca juga:  Dengan KBBI Pembelajaran Lebih Menyenangkan

Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Kedua, landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar. Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai. Ketiga, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. Keempat, lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat dicapai.

Pada materi bimbingan teknis Fasilitator dan Instruktur Kurikulum 2013 tahun 2017 dinyatakan ada beberapa model pembelajaran di antaranya model pembelajaran saintifik, model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), model pembelajaran berbasis proyek (Project-based Learning), pembelajaran Inquiry/Discovery serta model pembelajaran Pedagogi Genre. Dalam hal ini hanya membicarakan model pembelajaran inquiry/discovery.

Baca juga:  “Medan Kata”, Metode Efektif Penulisan Puisi

Dalam Permendikbud No.22 Tahun 2016 dikatakan pembelajaran inquiry disebut bersama dengan discovery. Dalam Webster’s Collegiate Dictionary inquiry didefinisikan sebagai “bertanya tentang” atau “mencari informasi”. Discovery disebut sebagai “tindakan menemukan”. Jadi, pembelajaran ini memiliki dua proses utama. Pertama, melibatkan siswa dalam mengajukan atau merumuskan pertanyaan-pertanyan (to inquiry). Kedua, siswa menyingkap, menemukan (to discover) jawaban atas pertanyaan mereka melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan kegiatan-kegiatan sejenis (Sutman, et.al.,2008 : x).
Inquiry/discovery merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Pengetahuan bukan sekadar sekumpulan fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan atau mengkonstruksi. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses fasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (discovery).

Baca juga:  Media Google Form Sebuah Alternatif dalam Penilaian PJJ

Dalam pembelajaran deskripsi materi yang pertama, contohnya Pesona Pantai Senggigi dapat digunakan model pembelajaran inquiry/discovery sebagai berikut, pertama, merumuskan pertanyaan dengan menanyakan letak.

Kedua, merencanakan dengan sambutan angin pantai, sambutan ombak, sambutan bukit-bukit tangguh, serta perbandingan dengan keindahan alam lainnya. Ketiga, mengumpulkan dan menganalisis data dengan pemandangan bawah laut Senggigi, terumbu karang, ikan beraneka warna, dan pemandangan indah di Pura Batu Bolong.

Keempat, menarik kesimpulan bahwa Pantai Senggigi itu menawarkan sejuta keindahan dan kenyamanan. Kelima, aplikasi dan tindak lanjut dengan menerapkan hasil bahwa Pantai Senggigi itu sangat indah dan nyaman. Oleh karena itu, perlu dijaga keindahan dan kenyamanannya. Dengan demikian penerapan inquiry/discocery cocok untuk pembelajaran deskripsi. Di samping itu, pembelajaran lebih menyenangkan. (ms2/lis)

Guru Bahasa Indonesia SMPN 3 Sawangan, Kabupaten Magelang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya