27 C
Semarang
Minggu, 2 April 2023

Pembelajaran Komunikasi Radiotelefoni Antar Kapal Perikanan dengan Simulasi Demonstrasi

Oleh: Danang Ristanto,S.T.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Kebanyakan siswa memiliki pandangan berkomunikasi dengan radiotelefoni di kapal ikan hampir sama dengan berkomunikasi menggunakan handphone. Padahal, komunikasi radiotelefoni menggunakan metode Standard Marine Communication Phrase (SMCP).

Sistem ini, membuat siswa mengalami kesulitan dalam memahami kode-kode atau isyarat komunikasi. Standar komunikasi antar kapal dengan radiotelefoni, yaitu “panggil kapal/petugas yang dituju (3x), DE Kapal yang memanggil (3x), dan jenis pesan R.”

Berdasarkan Anon (2002) Komunikasi Radiotelefoni merupakan bagian dari tugas dinas jaga kapal sesuai dengan aturan internasional. Aturan ini memiliki pedoman standar yaitu Standard Marine Communication Phrase. Pedoman standar itu meliputi cara berkomunikasi dengan radiotelefoni berdasarkan standar IMO (Marine Communication Phrase).

Terdapat dua rumusan masalah dalam artikel ini. Pertama, apakah melalui simulasi demonstrasi radiotelefoni dapat meningkatkan penguasaan siswa dalam menganalisis penggunaan kode-kode komunikasi radiotelefoni? Kedua, apakah melalui simulasi demonstrasi menggunakan radiotelefoni dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada kompetensi melakukan komunikasi dengan radiotelefoni?

Baca juga:  Efektivitas Flyer dalam Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di SMK

Untuk memecahkan permasalah di atas, maka diperlukan metode guru dengan tindakan memberikan demonstrasi. Yaitu tindakan guru memberikan demo (praktik) tentang penguasaan kode-kode. Ada dua tindakan yaitu pertama siklus pertama untuk membuat rancangan hasil komunikasi dan siklus kedua dengan memberikan simulasi demonstrasi radiotelefoni kepada siswa. Tiap siklus, guru melakukan refleksi atas permasalahan yang masih dihadapi siswa dalam pembelajaran praktik radiotelefoni ini.

Wina Sanjaya (2007), berpendapat terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya menggunakan metode demonstrasi. Di mana metode mengajar ini dinilai sangat efektif, karena dapat membantu peserta didik untuk melihat secara langsung proses terjadinya sesuatu. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan selama periode September – Oktober 2021 terdapat 26 siswa Kelas XI NKPI1 (Nautika Kapal Penangkap Ikan).

Siklus pertama, guru memberikan tindakan menggunakan simulasi demonstrasi. Demonstrasi dilakukan tiap pasangan siswa. Setelah dilakukan tindakan terhadap siswa didapatkan hasil sebagai berikut. Yaitu terdapat 42,30 persen atau sebanyak 11 siswa kelas XI NKPI 1 belum mampu (tidak kompeten) dalam melakukan komunikasi dengan radiotelefoni.

Baca juga:  Begini Cara Siswa SMK Swasta di Magelang Merawat Kebhinekaan

Di siklus pertama ini, siswa merasa lebih mudah memahami materi komunikasi radio dengan praktik langsung . Meskipun praktik tidak dilakukan di kapal perikanan, tetapi dengan siswa memegang radio dan melakukan komunikasi dengan siswa lain, mampu meningkatkan daya ingat mereka untuk memiliki keterampilan berkomunikasi.

Menurut Krisdiyana (2010) komunikasi kapal dipraktekkan secara langsung kepada siswa dengan penguasaan kode – kode dan struktur komunikasi sesuai dengan Standard Marine Communication Phrase.

Siklus kedua dilakukan tindakan lanjutan dimana siswa diminta membuat rancangan hasil komunikasi. Hasil penilaian di siklus kedua, didapatkan bahwa 88,46 persen atau 23 siswa Kelas XI NKPI1 sudah mampu memahami materi melakukan komunikasi dengan radiotelefoni. Kemampuan memahami dibuktikan dengan ketrampilan mereka dalam merancang hasil komunikasi di lima situasi dan kemampuan praktik komunikasi radiotelefoni.

Baca juga:  Kuis Interaktif, Aktif, dan Menyenangkan dengan Kahoot pada Driver Hardware

Hasil siklus kedua ini sesuai dengan pendapat Djamarah (2006). Bahwa metode demonstrasi dapat tercapai jika menerapkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.

Proses interaksi ini akan berjalan lebih baik jika peserta didik lebih aktif dibandingkan dengan guru dengan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar peserta didik. (Djamarah,SB dkk. 2006)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan dua simpulan. Pertama penguasaan siswa terhadap kode – kode komunikasi radio mengalami kenaikan dari 19,23 persen menjadi 42,30. Sehingga kenaikannya sebesar 23,07 persen. Kedua, melalui simulasi demonstrasi dan membuat rancangan komunikasi, siswa yang kompeten mengalami kenaikan dari 42,30 persen menjadi 88,46 persen. Sehingga kenaikannya sebesar 46,16 persen. (bk2/fth)

Guru Mapel Nautika Kapal Penangkap Ikan SMK Negeri 3 Tegal


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya