25 C
Semarang
Minggu, 2 April 2023

PBL Tingkatkan Hasil Belajar Pemeliharan Mesin Kendaraan Ringan

Oleh: Ahmad Harosyid, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, PROSES pembelajaran hendaknya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itulah dibutuhkan kreatifitas guru dalam mengelola kelas sekaligus keterampilan guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pemeliharaan Mesin kendaraan ringan adalah salah satu mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik yang mengikuti program keahlian teknik otomotif kendaraan ringan, Pada pembelajaran pemeliharaan Mesin kendaraan ringan SMKN 1 Bancak, Kab Semarang, peserta didik dididik untuk mencari pengetahuan yang berkaitan tentang bagaimana cara melakukan pemeliharaan Mesin kendaraan ringan.

Keberhasilan pembelajaran pemeliharaan Mesin kendaraan ringan ini dapat diketahui dari hasil belajar peserta didik yang diukur menggunakan ujian untuk kompetensi dasar teori dan tes praktik untuk kompetensi dasar praktik.

Baca juga:  Model Power of Two Tingkatkan Hasil Belajar Tema Peran Indonesia dalam ASEAN

Pada kenyataannya hasil belajar mata pelajaran pemeliharaan Mesin kendaraan ringan masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan hasil belajar yang dicapai peserta didik belum cukup memuaskan, masih banyak peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM. Peserta didik juga cenderung pasif dalam pembelajaran.

Untuk mengatasi masalah tersebut, guru menggunakan model pembelajaran problem based learning. Model problem based learning adalah sebuah model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai pemicu peserta didik untuk belajar dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

Fathurrohman (2015 : 112) mengemukakan bahwa PBL / problem based learning adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi para peserta didik untuk mengembangkan ketrampilan menyelesaikan masalah dan berfikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru.

Baca juga:  Scientific Approach Tingkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa SD

Langkah pertama dalam pembelajaran model problem based learning adalah guru memberikan orientasi masalah kepada peserta didik. Pada tahap ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran, mendiskripsikan berbagai kebutuhan belajar, memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah. Selanjutnya guru mengorganisir peserta didik untuk belajar. Guru membantu peserta didik untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas tugas belajar yang terkait dengan permasalahan yang hendak di investigasi. Langkah berikutnya guru membantu investigasi mandiri dan kelompok.

Kelompok mengembangkan dan mempresentasikan dan memamerkan hasil kerja. Langkah terakhir guru menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Pada tahap ini guru membantu peserta didik melakukan refleksi terdapat investigasi yang telah dilakukan baik dari segi proses maupun hasilnya.

Baca juga:  Penggunaan Videoscribe Tingkatkan Pemahaman Belajar Peserta Didik selama Pandemi

Model problem based learning merupakan model pembelajaran yang termasuk dalam model pembelajaran interaktif yang berpusat pada peserta didik. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya.

Dalam pembelajaran,peserta didik terlihat aktif dalam pengalaman belajar yang difasilitasi guru yang di dalam proses pengalaman ini peserta didik memperoleh inspirasi dari pengalaman yang menantang dan termotivasi untuk bebas berprakarsa, kreatif dan mandiri. Hasil belajar mata pelajaran pemeliharaan Mesin kendaraan ringanpun meningkat. Banyak peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM.

Dengan demikian jelaslah bahwa model problem based learning menjadikan pembelajaran tidak membosankan dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik karena memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar kreatif dan mandiri. (ipa2/zal)

Guru SMKN 1 Bancak, Kab. Semarang.


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya