28 C
Semarang
Jumat, 24 Maret 2023

Teknik Rekam Video Memudahkan Siswa Mengonstruksi Ceramah

Oleh: Heru Tri Septiyanto, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, BAHASA merupakan alat untuk berkomunikasi antar manusia yang bersistem. Bahasa Indonesia menjadi bahasa kesatuan untuk berkomunikasi di negara kesatuan republik Indonesia. Berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia mempunyai aturan, sehingga wajib menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Berbahasa dengan baik dan benar mempunyai fungsi sebagai identitas bangsa untuk beradaptasi, berintegrasi di lingkungan sosial, serta alat pengekspresian diri (Kurniawan, 2015:7).

Adapun fungsi bahasa menurut Chaer (2015:33) merupakan sebuah interaksi sosial yang menghasilkan identitas penutur. Mengaplikasikan bahasa sebagai fungsi, maka dibutuhkan belajar bahasa Indonesia. Belajar Bahasa Indonesia menekankan siswa untuk berkompeten dalam berbicara dan menulis (Alwasilah, 2014:45).

Kurikulum 2013 mempunyai empat aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap, dan prilaku. Materi yang berpedoman pada kurikulum 2013 mengelola informasi dalam ceramah. Pembelajaran ceramah adalah penyampaian informasi tentang pengetahuan hasil gagasan yang diungkapkan dalam bentuk lisan kepada mitra tutur (Sari, Siddik, & Mulawarman, 2019:60).

Tujuan Pembelajaran ceramah untuk siswa adalah siswa mampu menyampaikan informasi atau materi dengan baik dan benar serta meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi dalam bentuk lisan. Pembelajaran cermah sangat bermanfaat untuk siswa terutama sebagai bekal individu untuk di jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan masyarakat.

Baca juga:  PBL Tingkatkan Hasil Belajar Pemeliharan Mesin Kendaraan Ringan

Ceramah merupakan proses berbicara individu yang tidak jauh berbeda dengan pidato. Disampaikan dengan pembicaraan di hadapan orang banyak. Seperti yang disampaikan oleh Surono (1987:91) bahwa dalam menyampaikan uraian ada urutan tertentu yang dapat digunakan, yaitu:urutan berdasarkan waktu terjadinya, peristiwa, tempat terjadinya peristiwa, tempat terjadinya peristiwa, klasifikasi, sebab-akibat, dan berdasarkan penyelesain masalah.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teks ceramah adalah proses pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak yang berisi tentang sesuatu pengetahuan yang terdiri dari tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan penutup. Dalam menyampaikan ceramah seseorang harus memperhatikan pemilihan gagasan dan penggunaan bahasa.

Salah satu materi Teks ceramah penulis ampu di kelas XI SMKN 2 Semarang adalah mengonstruksi teks ceramah. Pengertian Pembelajaran ceramah adalah penyampaian informasi tentang pengetahuan hasil gagasan yang diungkapkan dalam bentuk lisan kepada mitra tutur (Sari, Siddik, & Mulawarman, 2019:60)

Berdasarkan pengertian tersebut, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan informasi tentang gagasan yang diungkapkan di depan kelas. Salah satu kendala siswa adalah, pertama, demam panggung di depan kelas, penulis banyak mendapati siswa yang masih malu dan grogi disaat menyampaikan gagasan di depan kelas.

Baca juga:  Tumbuhkan Karakter Mandiri dan Peluang Wirausaha di Era Pandemi

Permasalahan, kedua, membuat gerakan yang tidak perlu, penulis banyak mendapati siswa yang masih suka menggaruk-garuk kepala, ada beberapa yang masih suka menggerakkan badan ke kanan dan ke kiri menjadikan audien terganggu sehingga dalam penyampaian tidak maksimal.

Penulis kemudian mempunyai ide dalam memecahkan dua masalah tersebut, agar siswa menjadi mudah dalam mengelola informasi dan gagasan menjadi ungkapan yang baik di depan kelas. Metode rekam video penulis terapkan. Dari metode ini, saya meminta siswa untuk merekam diri menggunakan alat elektronik kamera atau gawai untuk menyampaikan atau memberikan informasi tentang profil sekolah, imbauan Prokes Covid-19, kuliner, tempat wisata bahkan hari-hari penting seperti hari kesaktian pancasila.

Berdasarkan hasil rekaman siswa, penulis meminta siswa merekam hal yang disampaikan lewat elektronik. Penulis memberikan tugas kepada siswa untuk merekam diri di depan kamera atau gawai untuk menyampaikan informasi tentang ajakan kepada masyarakat untuk segera mengikuti vaksinasi. Contoh pentingnya vaksin Covid 19 untuk proses pembelajaran PTM di kota Semarang.

Baca juga:  E-Modul Berbasis Project Based Learning Dukung Kemandirian Siswa Belajar Basis Data

Dari hasil video rekaman penyampaian, saya minta siswa menyampaikan dengan jelas berdasarkan informasi dan imbauan dari pemerintah. Hasil dari teknik rekam video kemudian gagasan yang disampaikan siswa lebih jelas dan lebih percaya diri saat menyampaikan informasi di depan video. Setelah siswa mengumpulkan video rekaman, penulis meminta siswa untuk maju di depan kelas untuk menyampaikan seperti di depan kamera. Siswa dengan percaya diri menyampaikan ceramah di depan kelas menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dengan menggunakan teknik rekam video meleluasakan siswa dalam menyampaikan ide gagasan dan informasi dengan jelas. Memudahkan siswa dalam mengolah informasi sebelum berada di hadapan orang banyak. Siswa dalam penilaian mengonstruksi ceramah menjadi naik dari sebelumnya nilai rata-rata 78,70 menjadi naik 91,7. Dari hasil survei ini penulis berkeyakinan bahwa teknik rekam video meningkatkan potensi siswa dalam mengelola kepercayaan diri sendiri agar bisa menyampaikan informasi ceramah menjadi lebih baik, karena siswa bisa mengulang-ulang berkali-kali sebelum proses penyampaian ceramah. (fkp2/zal)

Guru SMKN 2 Semarang


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya