27 C
Semarang
Senin, 27 Maret 2023

Strategi Tumbuhkan Minat Baca Anak Usia SD

Oleh : Rini Udiastuti, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi covid -19, yang sepenuhnya anak belajar dari rumah, menyebabkan orang tua harus membantu mendampingi belajar putra putrinya, termasuk mengajar anak untuk bisa dan lancar membaca. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam belajar membaca.

Minat membaca pada anak sudah harus dikembangkan sejak dini. Minat ini bisa berkembang dengan baik bila keterampilan membacanya dilatih dengan tepat. Berdasarkan teori belajar behavioristik, belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antar stimulus dan respon (Robert, 2014). Peserta didik dianggap telah melakukan belajar jika dapat menunjukkan perubahan tingkah laku. Sebagai contoh, peserta didik dapat dikatakan memiliki kemampuan membaca jika bisa menunjukkan kemampuan membacanya dengan baik.

Salah satu cara untuk membangun keterampilan ini adalah dengan berlatih membaca nyaring huruf atau suku kata yang peserta didik pelajari. Dengan membaca nyaring peserta didik dilatih untuk membangun konsentrasi yang nantinya diharapkan membuat mereka tahan untuk menekuni sesuatu ataupun cepat memahami apa yang mereka pelajari. Selain itu tujuan jangka pendeknya adalah menyiapkan anak-anak untuk masuk ke jenjang Sekolah Dasar.

Baca juga:  Budaya PPK, Tingkatkan Hasil Belajar Siswa di Era Pandemi

Setiap anak secara alamiah dibekali kemampuan dasar untuk mempelajari bahasa di otaknya, tepatnya belahan kiri. Namun kemampuan tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan dari orang tua dan juga para pendidik. Metode dan panduan yang tepat, untuk memastikan berkembangnya otak kiri sehingga dapat memahami makna bahasa, yang akan memudahkan orang tua atau pendidik mengembangkan kemampuan tersebut dengan membacakan nyaring untuk anak agar lancar membaca.

Selain metode yang tepat, orang tua dan pendidik harus mampu menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan, bermakna dengan diselingi permainan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Sesuai perkembangan anak usia 7 – 12 tahun, masa operasional konkret dimana mereka menguasai berbagai konsep untuk melakukan manipulasi logis. Ditinjau dari aspek bahasa anak sudah menguasai sekitar 2500 kata. Di sekolah diberikan pelajaran bahasa untuk menambah perbendaharaan kata. Dengan demikian peserta didik dapat mempergunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Baca juga:  Pengenalan Kosakata Jawa melalui Tembang Padhang Bulan

Salah satu cara yang tepat untuk menciptakan kodisi yang menyenangkan bagi anak dapat dilakukan dengan metode melafalkan suku kata dengan nyaring. Terlebih dahulu dipersiapkan peralatan seperti, buku, kartu huruf, kartu suku kata.untuk membantu anak mengingat huruf a sampai dengan z. Setelah anak mengingat huruf a sampai dengan z, orang tua atau pendidik dapat melangkah ke pelajaran membaca berikutnya. Yaitu dengan cara melafalkan dengan nyaring suku kata, bukan melafalkan huruf satu persatu. Metode yang demikian disebut metode belajar membaca tanpa mengeja.

Belajar membaca tanpa mengeja memiliki kelebihan di antaranya, lebih efektif dan efisien, anak lebih cepat melafalkan suku kata yang dikorelasikan dengan media gambar. Sebagai contoh, melafalkan ‘bo’ dapat dikorelasikan dengan gambar bola. Apabila anak sudah menguasai tahap sebelumnya, kini saatnya mengajarkan huruf mati. Apabila masih kesulitan juga, sebagai orang tua dan pendidik tidak memaksakan anak untuk belajar membaca. Orang tua dan pendidik harus dapat membuat proses belajar yang menyenangkan

Baca juga:  Mengidentifikasi Jenis Rangkaian Listrik dengan Model Pembelajaran PBL

Dengan demikian proses penguasaan membaca anak akan lebih mudah, cepat, dan paham serta ingat suku kata karena disertai gambar. Metode ini membutuhkan konsentrasi belajar anak dan kesabaran bagi orang tua dan pendidik. Tujuan jangka panjang anak lancar membaca, bukan semata-mata anak mampu melafalkan bunyi bahasa, suku kata dan kalimat, melainkan juga agar anak suka akan kegiatan membaca, suka belajar dan menyukai dunia literasi. (fkp1/ton)

Guru SDN 2 Margosari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya