
RADARSEMARANG.ID, DALAM proses pembelajaran guru biasanya dominan menggunakan metode atau model belajar yang mampu mengakomodasi modalitas visual dalam proses pembelajaran. Tujuan siswa akan lebih mampu berkonsentrasi dan bisa menerima pembelajaran dengan baik sehingga akan mampu meningkatkan pemahaman konsep yang dimiliki dari peningkatan hasil belajar.
Oleh karena itu, sebagai seorang guru/penulis sangatlah penting untuk memperhatikan modalitas belajar yang dimilik siswanya. Dengan menerapkan suatu gaya belajar, mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar. Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitifdan psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan.

Keanekaragaman gaya belajar siswa perlu diketahui pada awal permulaannya diterima pada suatu lembaga pendidikan yang akan ia jalani. Hal ini akan memudahkan bagi pebelajar untuk belajar maupun pembelajar untuk mengajar dalam proses pembelajaran. Pembelajar akan dapat belajar dengan baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya belajarnya. Hal tersebut memudahkan pembelajar dapat menerapkan pembelajaran dengan mudah dan tepat.
Gaya belajar siswa merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam belajar. Setiap siswa tentu memiliki gaya belajar yang berbeda. Mengetahui gaya belajar siswa yang berbeda ini dapat membantu para guru dalam menyampaikan bahan pembelajaran kepada semua siswa sehingga hasil belajar akan lebih efektif. Gaya belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh). Gaya belajar kinestetik merupakan aktivitas belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh. Pembelajar tipe ini mempunyai keunikan dalam belajar yaitu selalu bergerak, aktivitas panca indera, dan menyentuh. Menurut Nasution dalam bukunya Berbagai Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar (2009:94), gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan soal.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik antara lain, kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh), berbicara perlahan, penampilan rapi, tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan, belajar melalui memanipulasi dan praktek, menghafal dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca, merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita, menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, menyukai permainan yang menyibukkan, tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu, menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik, pertama, jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam. Kedua, ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil menggunakan objek sesungguhnya untuk belajar konsep baru). Ketiga, izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar. Keempat, gunakan warna terang untuk memperjelas hal-hal penting dalam bacaan. Kelima, izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Membantu pendidik mengerti dan menjelaskan perbedaan yang ditemukan di kalangan peserta didiknya. Semakin penulis mengerti gaya belajar pada tiap siswa, maka akan tercapai pembelajaran yang menyenangkan dan materi yang disampaikan mudah dipahami peserta didik. (ct3/ida)
Guru SDN Bojonglor, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan