RADARSEMARANG.ID, ERA disruptive membawa perubahan massive pada segala sektor kehidupan termasuk pendidikan. Menurut Prof Rhenald Kasali (2017) dalam Rosyadi:2018, disrupsi tidak hanya bermakna fenomena perubahan hari ini (today change) tetapi juga mencerminkan makna fenomena perubahan hari esok (the future change).
Perkembangan teknologi digital yang semakin canggih mengakibatkan perbedaan budaya bagi siswa yang lahir di era ini dengan generasi sebelumnya. Selain siswa, guru juga harus selalu dapat mengupgrade kompetensinya supaya tidak tergilas oleh perubahan di era ini.
Sebagai guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 12 Semarang, yang notabene merupakan personel dari generasi X—digital immigrant, mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi dalam pembelajaran sehingga sebagai guru, saya harus selalu belajar dan belajar untuk memfasilitasi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan jamboard dalam melatih keterampilan brainstorming untuk menulis teks report pada kelas XI Semester I.
Seperti kita ketahui bahwa brainstorming merupakan metode yang digunakan untuk menemukan ide-ide baru, yang didasarkan pada spontanitas dan kreativitas yang mana konsep dasar dari brainstorming adalah melatih otak manusia untuk memicu munculnya ide dan kemudian meletakkan ide-ide tersebut di atas kertas.
Roestiyah (2008) menyatakan bahwa metode brainstorming merupakan teknik mengajar yang dilakukan guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.
Dalam pembelajaran menulis, brainstorming sangat dibutuhkan untuk menampung ide – ide spontan yang muncul yang kemudian akan disusun menjadi ide yang sistematis sehingga teks yang dihasilkan mampu memenuhi kaidah koherensi dan kohesifitasnya.
Dalam pemanfaatan jamboard, guru membuat stimulus berupa kalimat pertanyaan tantang topik yang dibahas dalam pembelajaran teks report, misalnya Banjir (Flood). Guru menuliskan kalimat stimulant ini pada slide power point atau papan tulis, dan kemudian membagikan link Jamboard pada siswa.
Siswa selanjutnya menuliskan ide – ide spontannya terkait topik dan kemudian guru mengajak siswa untuk melakukan konfirmasi atas ide – ide yang dikemukakan seluruh anggota kelasnya dan menentukan urutan ide tersebut supaya tercipta suatu teks yang koehen dan kohesif. Penuangan ide dalam fase brainstorming melalui jamboard ini akan menarik karena dalam jamboard, siswa bebabas menentukan warna note yang akan digunakan untuk menuangkan idenya sesuai dengan keinginannya. (rs1/zal)
Guru SMAN 12 Semarang