
RADARSEMARANG.ID, Pendidikan masa kini membutuhkan suatu perubahan setelah adanya pandemi Covid -19 sejak Maret 2020 para pendidik menerapkan pembelajaran jarak jauh bagi siswa. PJJ di SMK Negeri 4 Surakarta KBM dilaksanakan dengan daring memakai program e-learning yang yang sudah tidak asing lagi bagi pendidik.
Sebagai tindak lanjut penetapan Sekolah Menengah Kejuruan sebagai pelaksana program sekolah Pusat Unggulan (SMK PK) yang sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 165/M/2021, Direktorat Kemitraan dan Penyelaras Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU-DI) meneguhkan untuk selalu mendukung peningkatan kualitas pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan.

Salah satu upaya untuk mewujudkan komitmen tersebut adalah melalui dukungan penguatan pembelajaran paradigma baru di SMK PK yang direncanakan diterapkan di SMK Pusat Keunggulan pada tahun pelajaran baru 2021 /2022, dalam hal ini SMK N 4 Surakarta sudah mulai menerapkan paradigma baru tersebut.
Sebagai upaya mengubah paradigma baru di SMK PK bagi peserta didik dikembangkan adanya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK) yang dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar yaitu “Pelajar dengan profil seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem Pendidikan Indonesia”.

Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci keenam kompetensi tersebut saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan profil pelajar Pancasila yang utuh. Keenam dimensi tersebut adalah : 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, 2) Berkebhinekaan Global, 3) Bergotong royong, 4) Mandiri, 5) Bernalar kritis, 6) Kreatif.
Dimensi – dimensi tersebut menunjukan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai masyarakat Indonesia.
P5BK adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar melalui proyek yang memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar yang lebih interaktif, fleksibel, belajar situasi tidak formal dan terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi agar peserta didik mampu memecahkan masalah, cepat mengambil keputusan nantinya diharapkan siswa menghasilkan produk atau aksi.
Untuk tema P5BK di Sekolah Menengah Kejuruan untuk tahun 2021/2022 Kemen Dikbud Ristek menentukan 9 tema. Ada 7 tema dikembangkan berdasarkan isu prioritas yang dinyatakan dalam peta jalan pendidikan nasional dan 2 tema Kebekerjaan dan Budaya Kerja yang penting di SMK untuk kebutuhan dunia kerja. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu sesuai dengan jurusan yang dipilih. Adapun 9 tema tersebut adalah: 1) gaya hidup berkelanjutan; 2) kearifan lokal; 3) Bhineka Tunggal Ika; 4) Bangunlah Jiwa dan Raganya; 5) Suara Demokrasi; 6) Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI; 7) Kewirausahaan; 8) Kebekerjaan; 9 ) Budaya kerja.
Oleh karena itu, peran guru, peserta didik dan lingkungan sekolah, terutama dunia kerja dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK), merupakan ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat terutama dunia kerja dan sekolah sebagai pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan dunia kerja.
Ini memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga masyarakat yang unggul dan kreatif yang nanti nya peserta didik memperoleh kesempatan calon tenaga kerja yang handal sesuai dengan kebutuhan di dunia industri.
Dari uraian diatas bisa diimplementasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK) bisa terwujud sesuai cita – cta bangsa Indonesia dan diharapkan dapat menginspirasi peserta didik dan semua yang berkempentingan untuk memberikan kontribusi dan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar. (dd2/ton)
Guru SMK Negeri 4 Surakarta