
RADARSEMARANG.ID, MENURUT N.Yustina, asal kata hypnoteaching adalah perpaduan dari kata hypnotis dan teaching. Hypnotis berarti mensugesti dan teaching berarti mengajar. Jadi dapat diartikan bahwa hypnoteaching adalah seni berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti agar para siswa menjadi lebih cerdas.
Selanjutnya menurut Putu, hypnotheaching merupakan pembelajaran yang dalam menyampaikan materi, guru memakai Bahasa-bahasa bawah sadar yang bisa menumbuhkan ketertarikan tersendiri kepada siswa.Secara teoritis kita mempunyai dua macam pikiran yang sangat mempengaruhi kehidupan seseorang.

Kedua pola pikiran itu adalah pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Peran dan pengaruh pikiran sadar terhadap kita adalah sebesar 12 %, sedangkan pikiran bawah sadar mencapai 88%, keduanya saling mempengaruhi dan bekerja sama. Aktifitas pikiran bawah sadar terjadi Ketika kita berada pada gelombang alpha yaitu rileks, focus, mediatif dan ikhlas, gelombang otak ini menyebabkan kita mersa nyaman, tenang dan Bahagia.
Pada proses pembelajaran di kelas III SDN 01 Wiroditan belum beragam, kurang dinamis, interaksi antara pendidik dan peserta didik masih kurang, peserta didik belum berimajinasi dan berpikir kreatif, peserta didik belum senang, gembira dan bersemangat dalam belajar, belum terbentuknya karakter siswa yang maksimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru membiasakan menggunakan metode hypnoteaching dalam pembelajaran.

Menurut Ibnu Hajar proses pembelajaran pada peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran hypnoteaching membutuhkan langkah- langkah khusus sebagai berikut:
Niat dan motivasi dalam diri pendidik. Kesuksesan seseorang tergantung pada niat dalam dirinya untuk bersusah payah dan bekerja keras untuk mencapai kesuksesan tersebut. Sebab, niat yang besar akan memunculkan semangat, motivasi yang tinggi dan komitmen pada bidang yang ditekuni.
Pacing. Pacing berarti menyamakan posisi, gerak tubuh, Bahasa, dengan orang lain atau siswa. Sebab pada prinsipnya manusia cenderung lebih suka berinteraksi dengan teman yang memiliki kesamaan, sehingga akan merasa nyaman. Dengan kenyamanan yang berasal dari kesamaan, maka setiap pesan bisa diterima dan dipahami dengan baik. Kita sebagai guru dalam menyampaikan materi dengan cara menghadirkan diri kita masuk ke dunia anak-anak, melalui Bahasa verbal dan non verbal. Setelah anak-anak selaras, menerima, kita meluruskan niat kita memberikan materi dan mengarahkan hal-hal yang baik.
Cara untuk melakukan packing pada siswa natara lain: menganggap siswa sebagai teman; menggunakan bahasa sehari-hari siswa; melakukan gestur, mimic, intonasi sesuai kondisi hati siswa; mengaitkan materi pelajaran dengan peristiwa yang sedang trend dan update.
Leading. Leading adalah memimpin atau mengarahkan sesuatu. Tahap leading dilakukan setelah proses peacing. Kondisi siswa yang sudah, nyaman pada guru maka pada saat itulah apapun yang disampaikan guru akan diterima siswa.
Disiplin kata atau gunakan kata yang positif. Kata -kata positif dari guru dapam membuat siswa lebih percaya diri dalam menerima materi yang diberikan. Contoh “ jangan ramai” diganti dengan “mohon tenang”.
Berikan pujian. Pujian merupakan reward peningkatan harga diri seseorang, dapat mendorong siswa melakukan yang lebih dari sebelumnya. Modeling adalah proses memberi teladan melalui ucapan dan perilaku yang konsisten.
Setelah membiasakan menggunakan Metode hypnoteaching dalam pembelajaran yang dikembangkan guru dalam membimbing siswa, menumbuhkan kedinamisan dalam pembelajaran, adanya interaksi antara siswa dan peserta didik, tumbuhnya imajinasi dan berfikir kreatif, respon dan potensi positif dalam diri siswa, sekaligus untuk pembentukan karakter siswa yang lebih baik.
Metode hypnoteaching menempatkan peserta didik dalam kondisi yang nyaman, rilek, menyenangkan dalam belajar, dengan menggunakan sugesti-sugesti positif yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. (ra1/zal)
Guru SDN 01 Wiroditan, Kab. Pekalongan