
RADARSEMARANG.ID, Keselamatan siswa menjadi prioritas utama sehingga kebijakan belajar tatap muka secara klasikal di kelas kembali ditunda. Tidak terkecuali di SDN 05 Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Hal itu mendorong guru untuk memilih media pembelajaran yang cocok diterapkan dalam pembelajaran di rumah, terutama materu berhitung pada mata pelajaran (mapel) matematika. Banyak alternatif penggunaan media, tapi untuk pembelajaran berhitung di kelas II, penulis menerapkan media kartu angka bergambar.
Media kartu bergambar adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25X30 sentimeter. Gambar-gambar yang dibuat menggunakan tangan/foto ditempelkan pada lembar-lembar kartu tersebut. Gambar-gambar yang ada pada kartu merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada bagian belakang kartu (Susilana dan Riyana, 2009:94).

Cucu Eliyawati (2005:74) menguraikan langkah-langkah sebagai berikut, 1) guru menunjukkan gambar-gambar yang sesuai dengan tema. 2) Guru menyiapkan dan membagikan kartu angka dan kartu bergambar yang terdiri dari kartu angka bergambar. 3) Guru menanyakan gambar-gambar tersebut. 4) Guru menunjukkan kartu angka dan kartu bergambar. 5) Anak mencoba bermain kartu angka yang sesuai dengan jumlah gambar. 6) Anak dibiarkan mencoba untuk mencocokkan kartu bergambar dan mengurutkan bilangan 1-10. 7) Membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda-benda. 8) Siswa menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10. 9) Siswa membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya dan tidak sama jumlahnya. 10) Siswa diminta untuk membaca kartu angka yang berada di samping kartu gambar. 11) Guru menunjukkan kartu gambar dan kartu angka yang lain dengan cara ditempel pada papan tulis. 12) Guru menunjukkan angka tanpa gambar, kemudian anak diminta untuk menunjukkan angka tersebut lalu guru menempelkan pada papan tulis. Tugas anak adalah menyebutkan kartu yang sesuai dengan kata yang ditunjukkan guru sebelumnya, anak mengungkapkan angka-angka yang telah ditempelkan pada papan tulis, menyusun kartu angka dan kartu bergambar yang terdiri atas kartu angka bergambar sesuai dengan permintaan guru.
Media kartu kata bergambar ini memiliki beberapa keunggulan. Arief S Sadiman dkk (2008: 29) menegaskan, keunggulan media kartu angka dan kartu bergambar di antaranya, 1) sifatnya konkret gambar atau foto lebih realistik menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. 3) Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan. 4) Dapat memperjelas suatu 22 masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahan pemahaman. 5) Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Selain memiliki keunggulan, media kartu angka bergambar juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Yustina (2011:17), 1) gambar cuma menekankan persepsi indara mata. 2) Gambar benda yg terlalu kompleks kurang efektif buat gerakan pembelajaran. 3) Ukurannya teramat terbatas utk grup besar.
Meski memiliki kelemahan dalam penggunaannya, tapi jika guru bisa mengoptimalkan keunggulan yang dimiliki media kartu angka bergambar ini, tentunya dapat dimanfaatkan secara maksimal dan dapat meningkatkan hasil belajar berhitung siswa, dan tentunya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. (pg2/ida)
Guru SDN 05 Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.