
RADARSEMARANG.ID, BELAJAR yang efektif adalah proses belajar mengajar yang berhasil guna. Dan proses pembelajaran itu mampu memberikan pemahaman, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu yang lebih baik serta dapat memberikan perubahan perilaku yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Slavin (1994:310) menyatakan bahwa keefektifan pembelajaran ditentukan empat indikator, yaitu, pertama, kualitas pembelajaran. Yaitu seberapa besar kadar yang disajikan sehingga siswa mudah mempelajarinya. Kedua, kesesuaian tingkat pembelajaran. Yaitu sejauh mana guru memastikan tingkat kesiapan siswa dalam menerima. Ketiga, insentif yaitu seberapa besar usaha guru memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas. Keempat, lamanya waktu yang diberikan siswa untuk mempelajari materi yang diberikan.

Di awal pembelajaran IPA kelas 6 pada KD 3.7 menjelaskan, sistem tata surya dan karakteristik anggota tata surya yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 di SDN 01 Wonokromo, Kecamatan Comal, ini masih berpusat pada buku paket dan lembar kerja siswa (LKS) dengan metode penugasan. Guru memberikan tugas melalui WhatsApp Group (WAG) kelas, kemudian siswa mengumpulkan tugasnya sesuai jadwal yang sudah disepakati. Hal ini membuat siswa menjadi jenuh dan bosan serta kurang memahami materi. Bahkan guru harus melayani semua pertanyaan dari siswa meski di luar jam pelajaran.
IPA atau sains merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai alam semesta beserta isinya, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya yang dikembangkan oleh para ahli berdasarkan proses ilmiah (Sujana 2013:15). Di antara alam semesta dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya yaitu tata surya. Tata surya merupakan susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya beserta planet-planet yang mengelilingi matahari.

Dari hasil pengamatan guru, untuk keefektifan dalam menyampaikan materi tata surya di masa pandemi, guru menggunakan video pembelajaran sebagai media yang mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Video termasuk dalam jenis media yang dapat dilihat dan didengar. Menurut Riyana (2008:51), media video adalah media yang menyajikan informasi dalam bentuk suara dan visual. Kelebihan media ini di antaranya, lebih jelas dan menarik, efisiensi waktu dan tenaga, bersifat fleksibel, yakni siswa dapat melihatnya dimana dan kapan saja.
Mekanisme pelaksanaannya yaitu, pertama, guru membuat video pembelajaran sederhana dan juga mengambil video dari Youtube yang sudah ada/melalui google chrome. Dalam pemilihan video pembelajaran hendaknya sesuai dengan materi, menarik, tampilan materi tersusun rapi dan diberi sebuah pertanyaan di dalam video untuk membuat siswa aktif. Kedua, guru mengirimkan video pembelajaran tersebut melalui WAG kelas, kemudian siswa diminta mengunduh video pembelajaran tersebut untuk dipelajari. Langkah selanjutnya, guru memberikan penugasan dan siswa mengumpulkan hasil kerja sesuai waktu yang telah ditentukan.
Salah satu dampak pandemi Covid-19 yang dialami siswa kelas 6 SDN 01 Wonokromo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, yaitu kurangnya keefektifan belajar siswa. Hal tersebut disebabkan karena media pembelajaran yang kurang tepat sehingga siswa bosan dan jenuh pada materi yang disajikan. Melalui video pembelajaran terbukti meningkatkan keefektifan belajar tata surya, siswa memahami materi yang kompleks dengan penyajian yang sederhana dan menarik. Siswapun bisa melihat kapanpun mereka butuhkan. Hal ini membuat guru termotivasi untuk terus mengembangkan potensinya dalam memanfaatkan video pembelajaran. (ag1/ida)
Guru SDN 01 Wonokromo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang.