26 C
Semarang
Sabtu, 3 Juni 2023

Komunikasi Orang Tua Solusi Ketuntasan Pembelajaran di Tengah Pandemi

Oleh : Jiman, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Pandemi Covid-19 berdampak pada pendidikan di Indonesia. Pembelajaran yang semula dilaksanakan tatap muka, diganti daring alias jarak jauh. Penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah. Banyak kendala yang menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring (Pujilestasi, 2020).

Di SD Negeri Tuksongo, sistem pembelajaran jarak jauh tidak seutuhnya dapat dilaksanakan. Kendala pertama adalah keterbatasan penguasaan teknologi informasi oleh guru dan siswa.

Menurut Agus (2020), jika ada jaringan internet kondisinya masih belum mampu berfungsi dengan baik di dalam pembelajaran dengan menggunakan media daring. Tidak semua lembaga pendidikan baik sekolah dasar maupun sekolah menengah dapat menjangkau fasilitas internet yang memadai sebagai sarana belajar.

Ada juga HP androidnya milik orang tua atau saudara, yang dalam keseharian digunakan untuk bekerja. Kendala lain yang dialami siswa juga terkait ketersediaan jaringan internet. Tidak selalu siswa memiliki kuota internet yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran secara daring.

Tidak sepenuhnya pemanfaatannya untuk kegiatan pembelajaran bagi anak. Sehingga banyak kekhawatiran atau kecemasan dari orang tua terkait pola belajar putra-putrinya. Tingkat kemampuannya dalam pelajaran, serta yang paling mendasar adalah terkait karakter putra-putrinya. Orang tua secara umum mengeluhkan dampak dari adanya pembelajaran jarak jauh ini.

Sehubungan berbagai kendala tersebut, dari 150 siswa SD Negeri Tuksongo, hanya sekitar 50 persen yang dapat mengikuti pembelajaran secara daring. Sementara dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di-perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sekolah atau guru perlu mengatur strategi agar layanan pendidikan bagi siswa tetap dapat dilaksanakan. SDN Tuksongo menggunakan metode pembelajaran berkunjung ke rumah dengan pendampingan orang tua sebagai bentuk pelayanan pendidikan di masa pandemi Covid-19.

Berkunjung ke rumah dilaksanakan dengan cara guru mengunjungi kelompok kecil (3-4 siswa) di tempat tinggalnya untuk memberikan pembelajaran. Dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi anak didik. Berkunjung ke rumah dilaksanakan dengan jadwal yang disepakati antara guru dan orang tua. Dalam pelaksanaannya guru maupun siswa harus memastikan dalam kondisi sehat dan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan dengan melaksanakan tujuh prinsip dasar menuju tatanan kenormalan baru. Yaitu pengecekan suhu tubuh; penggunaan masker, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer; disinfektasi secara berkala; penerapan jaga jarak minimal 1 meter; menghindari kerumunan; dan disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Penerapan berkunjung ke rumah, guru orang tua serta sekolah dapat mengetahui informasi secara langsung kendala ataupun perilaku yang dilakukan anak didik di rumahnya. Sehingga pola belajar dan perilaku siswa dapat terkontrol. Guru berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang tua atau wali murid, dapat mengetahui kendala yang dihadapi. Melalui tatap muka dengan peserta didik dan pendampingan orang tua, pembelajaran dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Sebagai bentuk layanan pendidikan dan solusi di masa pandemi Covid-19 berkunjung ke rumah memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya guru dapat mengetahui serta mengontrol belajar dan perilaku siswa. Kesempatan bagi guru mengetahui kondisi siswa dan keluarga. Guru dapat berkomunikasi dengan orang tua siswa terkait permasalahan yang dihadapi. Guru lebih mudah dalam memberikan bimbingan terhadap siswa melalui kelompok kecil. Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari berkunjung ke rumah, membutuhkan waktu relatif lama. Karena guru harus secara bergilir mengunjungi siswa dalam kelompok-kelompok kecil. (pm2/lis)

Guru Kelas V SDN Tuksongo, Borobudur, Kabupaten Magelang.


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya