
RADARSEMARANG.ID, Covid-19 membawa dampak besar dalam berbagai sektor, baik itu perekonomian, sosial, budaya, agama, sampai pada pendidikan. Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena wabah korona yang sampai saat ini masih terus berkembang.
Selama masa pandemi ini, pendidikan di Indonesia tetap dilaksanakan dengan penerapan sistem pembelajaran yang baru. Semua lembaga pendidikan dalam berbagai jenjang harus mendesain media pembelajaran sedemikian rupa demi kelancaran proses pembelajaran jarak jauh.

Demikian juga di SMPN 1 Ulujami menerapkan belajar tentang aqiqoh dan kurban dengan memanfaatkan voice note dan Whatsapp group. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau praktik yang diperkuat. Belajar merupakan hasil dari interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilaku.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah bahwa bentuk input dan output dari stimulus dalam bentuk tanggapan. (https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-belajar).
Dalam Islam mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran buah hati biasanya disebut aqiqah. Ibadah aqiqah dilakukan dengan cara menyembelih binatang ternak lalu dibagikan kepada kerabat dan tetangga. Secara bahasa, aqiqah berarti memotong (bahasa Arab: al qat’u).

Sedangkan menurut istilah, aqiqah merupakan proses pemotongan hewan sembelihan pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT ( https://tirto.id/perbedaan-qurban-dengan-aqiqah-dan-mana-yang-harus-didahulukan-fTrg).
Pembelajaran kurban dan aqiqoh untuk kelas IX SMPN 1 Ulujami menggunakan metode Whatsapp group dan voice note . Prosesnya : sebelumnya guru telah membagikan PPT tentang penyembelihan. Harapannya siswa dapat membaca dan mencermatinya terlebih dahulu melalui WA group.
Sehingga siswa dapat gambaran tentang tata cara penyembelihan hewan. Guru mengondisikan WA group untuk terlebih dahulu berdoa dan mengkosongkan kegiatan karena pembelajaran akan segera dimulai. Kemudian guru mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan share voice note VN yang pertama , tentang kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Langkah selanjutnya guru memulai pembelajaran dengan share voice note VN kedua dan menerangkan tentang penyembelihan. Dilanjutkan bertanya tentang sesuatu yang belum dipahami secara gamblang. Pertanyaan diajukan melalui tulisan yang dikirim di WAG dengan mencantumkan nama dan kelas.
Guru menjawab semua pertanyaan dengan telaten harapannya semua bisa memahami keterangan tentang penyembelihan. Pembahasan selesai guru memuat kesimpulan dari sekian petanyaan yang ada. Pembeajaran diakhiri dengan penugasan dan membuat penilaian yang dikumpulkan hari tersebut dengan mengirimkan ke grup telegram di kelas masing-masing.
Terakhir pada pembelajaran di whatsapp group kls IX SMP N 1 Ulujami, guru menfasilitasi membuat rangkuman/simpulan, merencanakan kegiatan tindak lanjut memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Menyampaikan rencana pembelajaran pada per¬temuan berikutnya. Demkian pembelajaran melalui Whatsapp dan voice note, semua siswa senang dan hampir semua menyimak dengan seksama. (ag1/lis)
Guru Pendidikan Agama Islam SMPN 1 Ulujami, Kabupaten Pemalang