RADARSEMARANG.ID, Perubahan energi dan manfaat energi alternatif adalah materi IPA pada Kurikulum 2013 di kelas VI SLB-B. Berdasarkan hasil pembelajaran di kelas VI SLB-B Yaspenlub Kabupaten Demak, kemampuan siswa dalam memahami materi perubahan energi dan manfaat energi alternatif masih rendah. Hal ini terlihat dari rendahnya tingkat ketuntasan siswa saat penilaian harian pada materi tersebut.
Siswa merasa bosan karena guru masih menggunakan metode ceramah. Upaya untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna, guru harus menguasai berbagai model pembelajaran yang bersifat berpusat pada peserta didik. Salah satu strategi yang digunakan agar pembelajaran bermakna bagi siswa dengan pendekatan yang dapat meningkatkan pemahaman konsep. Salah satu metode yang dapat mengatasi masalah tersebut yaitu discovery learning.
Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah model belajar yang mendorong siswa mengajukan pertanyaan yang menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman. Dan yang menjadi dasar ide J.Bruner ialah pendapat Piaget yang menyatakan anak harus berperan secara aktif didalam belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya discovery learning. Yaitu murid mengorganisasikan bahan yang dipelajarai dengan suatu bentuk akhir.
Model discovery learning dianggap sebagai prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran per seorang, memanipulasi objek sebelum sampai pada generalisasi. Sedangkan Bruner menyatakan anak harus berperan aktif dalam belajar. Lebih lanjut dinyatakan, aktivitas itu perlu dilaksanakan melalui suatu cara yang disebut discovery learning. Discovery dilaksanakan siswa dalam proses belajarnya, diarahkan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip. Discovery ialah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip.
Proses mental yang dimaksud antara lain : mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi.
Diharapkan dengan discovery learning bisa menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa. Memberi kesempatan siswa untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, dan semacamnya.
Kelebihan discovery learning sebagai berikut : mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa.
Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut. Dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang dan maju sesuai kemampuan masing-masing. Mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.
Sedangkan kelemahannya yang perlu diperhatikan ialah siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini. Harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
Bila kelas terlalu besar pengunaan teknik ini kurang berhasil. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sempat kecewa bila diganti dengan teknik ini. Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa. Namun model discovery learning sukses dongkrak siswa dalam memahami materi perubahan energi dan manfaat energi alternatif di kelas VI SLB-B Yaspenlub Kabupaten Demak. Siswa terlibat aktif selama pembelajaran sehingga pemahaman siswa meningkat dan hasil penilaian harian pada materi tersebut juga meningkat. (kb4/lis)
Guru SLB-B Yaspenlub, Kabupaten Demak