
RADARSEMARANG.ID, MATEMATIKA adalah muatan pelajaran yang masih menjadi momok yamg menakutkan bagi sebagian peserta didik, apalagi pada saat pandemi seperti ini. Pembelajaran secara daring membuat sebagian siswa mengalami kesulitan menerima materi misalnya pada materi kecepatan siswa sering mengalami gagal fokus, ini disebabkan karena pembelajaran yang disampaikan yang seharusnya memakai model tatap muka tetapi hanya dilakukan dengan model daring. Kelemahan pada pembelajaran daring sesungguhnya adalah interaksi antara guru dengan siswa kurang. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk melaksanaka pembelajaran luring atas persetujuan kepala sekolah, komite dan orang tua siswa serta pihak-pihak terkait dengan menggunakan protokol kesehatan. Adapun pelaksanaanya adalah dari 30 siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan jadwal yang berbeda,setiap kelompok terdiri dari 6 anak dan dilaksanakan ditempat salah satu siswa dari kelompok tersebut.
Pada saat kegiatan tatap muka hasil prestasi belajar siswa kelas V di SDN 03 Kendalsari sangat rendah, hal ini dikarenakan model pembelajaran yang digunakan monoton, Untuk itulah peneliti ingin memperbaiki proses pembelajaran dengan harapan prestasi belajar matematika dapat meningkat. Perbaikan pembelajaran ini dilakukan melalui pembelajaran kuantum.
Menurut Vos Groenendal (De porter, 1992) model pembelajaran quantum muncul di super comp, sebuah program percepatan quantum learning yang ditawarkan learning forum. Model pembelajaran Kuantum adalah suatu model pembelaran yang digunakan guru sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di kelas yang meliputi strategi : tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, rayakan (TANDUR), konteks : suasana yang memberdayakan, landasan yang kokoh, lingkungan yang mendukung, rancangan belajar yang dinamis, isi : penyajian prima, fasilitas luwes, ketrampilan belajar untuk belajar dan ketrampilan hidup, yang berlandaskan pada prinsip : segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, jika layak dipelajari maka layak dirayakan dan azas utama : bawalah dunia mereka kedunia kita, antarkan dunia kita ke dunia mereka.

Adapun langkah-langkah nya adalah sebagai berikut : Tumbuhkan: guru ucapkan salam, bertanya kabar dan kasih rangsangan tentang pembelajaran yang akan disampaikan. Alami : guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 siswa, guru memberikan contoh kemudian siswa di minta menyelesaikan soal di papan tulis. Namai : siswa yang dapat menjawab dikasih reward kemudian guru memberikan komentar yang diperlukan untuk menyempurnakan jawabanya, guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Demonstrasikan: guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan perolehan hasil belajar dengan cara memberikan sejumlah problematika yang harus dipecahkan. Ulangi: guru mengajak siswa menyimpulkan garis besar materi pelajaran yang telah dipelajari. Guru memberikan warning dan stessing pada bagian- bagian materi yanag dianggap sangat penting sebagai kata kunci, selanjutnya diberikan tese formatif untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Rayakan : guru membagikan tanda bintang kepada siswa yang mendapat nilai terbanyak, menginformasikan tugas yang harus dikerjakan di rumah serta memberi tahukan topik materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kuantum dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi kecepatan pada siswa kelas V SDN 03 Kendalsari terbukti dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan mengalami peningkatan hasil belajar siswa, penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran pun mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kuantum telah berhasil. (pg1/zal)

Guru SDN 03 Kendalsari