
RADARSEMARANG.ID, Pendidikan Agama Islam sangat penting di berikan kepada peserta didik terutama pendidikan di sekolah menengah pertama untuk mengenal agama. Menggunakan model pembelajaran yang baik dalam proses pendekatan pembelajaran akan sangat mempengaruhi minat belajar peserta didik, terutama guru harus mampu menggunakan variasi metode, sumber, dan media pembelajaran sehingga peserta didik dapat menunjukkan bakat, minat dan potensi dalam dirinya terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Permasalahan yang dialami peserta didik SDN Delektukang kelas 1 sampai kelas VI kendalanya adalah bosan, jenuh terhadap pembelajaran PAIBP. Penulis di sini berupaya melakukan pendekatan terhadap siswa dan sebagai seorang pendidik perlu mengenal bahkan memahami kecerdasan pada siswanya.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam menggunakan pendekatan multiple intelligence adalah suatu cara dalam proses belajar dalam mempelajari tentang ilmu kecerdasan yang memiliki arti “kecerdasan ganda” atau “kecerdasan majemuk” untuk mengembangkan pengetahuan Pendidikan Agama Islam yang berdasarkan Alquran dan Sunnah dengan tujuan memaksimalkan kecerdasan peserta didik.

Multiple intelligence adalah sebuah teori kecerdasan yang dimunculkan oleh Howard Gardner, seorang psikolog dari profect zero Havard University. Istilah intelegensi kecerdasan bukanlah sesuatu yang baru bagi kita sebagai pendidik. Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu tentang intelegensi pun berkembang, banyak ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu melakukan penelitian tentang otak manusia secara fisik maupun potensinya. Gardner (Kosasih & Sumarna, 2013: 167) mendefenisikan, ‘‘Inteligensi sebagai kemampuan untuk memecahkan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata.” Dalam hal ini tentu seseorang baru dikatakan berinteligensi bila ia dapat menyelesaikan persoalan dalam hidup yang nyata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan multiple intelegensi antara lain : pertama, bagaimana cara mengaktifkan seluruh indra anak didik. Ada tiga cara yang dilakukan untuk mengaktifkan seluruh indera anak didik, yaitu : melatih cara mendengar yang efektif. Telinga bagi manusia adalah instrumen yang luar biasa. Melalui telinga, otak menerima bunyi dan membuat duplikat bunyi tersebut dan mengulang seluruh bunyi tersebut seperti suatu simponi. Melatih mata untuk membaca cepat dan efektif, mata merupakan bukti keajaiban mekanisme biologi melalui mata otak dapat menerima fakta-fakta yang menakjubkan yang memberikan rangsangan yang lebih kaya sehingga mata dapat melihat dengan jelas dan harmonis, melatih keterampilan menulis.
Bagaimana melatih intelegensi/kecerdasan yang berimbang. Menerapkan rencana pembelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa intelegensi, atau menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan berbagai intelegensi anak didik.
Jadi dengan penerapan pendekatan intelegensi ini bagi orang tua dan guru untuk mengetahui kecerdasan siswanya. Dengan stimulus yang tepat maka setiap siswa akan mudah untuk melakukan dan mengeksplorkan kecerdasan maupun bakat yang sudah mereka miliki. Tingkat belajar siswa lebih tinggi dibandingkan jika siswa yang hanya membaca buku atau mendengar penjelasan guru saja. (ce2.2/lis)

Guru PAIBP SDN Delegtukang, Kec. Wiradesa, Kabupaten Pekalongan