
RADARSEMARANG.ID, SISWA merupakan remaja yang sedang berkembang perlu mendapatkan bimbingan dalam mencapai tingkat pendewasaan, karena masa remaja adalah masa yang berpengaruh pada keadaan siswa tersebut di masa yang akan datang. Masa remaja adalah masa membentuk dan mengembangkan kepribadian. Jadi, remaja itu harus mengadakan sosialisasi, yaitu hidup bermasyarakat. Dengan hidup di masyarakat mereka harus mampu menyesuaikan diri dengan aturan, budaya dan nilai-nilai yang ada. Sosialisasi bagi remaja adalah proses belajar untuk mencapai kedewasaan.
Pada masa sosialisasi ini biasanya terbentuk gank. Peserta didik yang membentuk gank tersebut bermaksud mencari kebahagiaan dan mendapatkan teman yang pasti. Sesuai dengan hal tersebut Andi Mappiare menyatakan hal yang mendatangkan kebahagiaan remaja adalah memperoleh hubungan baik dengan orang lain, bersahabat karib dan mendapatkan teman yang pasti.

Gank yang dimaksud di sini adalah kelompok yang dibentuk oleh peserta didik di lingkungan sekolah sebagai tempat berbagi bersama dengan teman satu gank-nya. Kebanyakan melakukan kegiatan negatif yang mengakibatkan permasalahan di lingkungan sekolah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya gank di kalangan peserta didik adalah, a) faktor pribadi, yaitu kurangnya kemampuan menyesuaikan diri dan lemahnya kepribadian remaja. b) Faktor media massa, yaitu unsur kekerasan yang dilihat di media massa dan ketertarikan pada gank atau grup band yang dilihat di media massa. c) Faktor sekolah, yaitu seringnya berkumpul dengan teman-teman dan adanya unsur kekerasan di sekolah. d) Faktor masyarakat, yaitu keadaan masyarakat yang tidak mendukung pembinaan moral dan lingkungan masyarakat yang kurang religius. e) Faktor keluarga, yaitu kurang mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang tua dan kurangnya pengawasan orang tua terhadap remaja.
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dalam mengatasi permasalahan gank di kalangan peserta didik yaitu mengidentifikasi siswa yang memiliki gank berdasarkan informasi atau laporan dari guru mata pelajaran, guru wali kelas maupun peserta didik lainnya. Kemudian guru pembimbing berupaya memberikan layanan bimbingan dan konseling pengembangan bakat kepada peserta didik.

Guru pembimbing menggunakan layanan informasi dengan metode diskusi dan tanya jawab. Guru pembimbing memberikan metode tanya jawab kemudian mendiskusikan bersama-sama agar pemberian layanan informasi tentang pengembangan bakat lebih dipahami dan mudah dimengerti oleh siswa. Guru pembimbing menyalurkan siswa kepada kegiatan-kegiatan kelompok.
Guru pembimbing memberikan kegiatan kelompok yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi gank-nya. Kegiatan itu seperti perlombaan di sekolah ataupun di lingkungan masyarakat yakni seni drama, seni suara, perlombaan, gotong royong, dan lain-lain. Guru pembimbing memberikan bimbingan kelompok kepada siswa tentang demokratis atau berteman secara baik, bimbingan ini diberikan kepada seluruh siswa baik yang memiliki gank ataupun tidak. Karena bimbingan ini harus diberikan kepada seluruh peserta didik di sekolah.
Untuk kelancaran pelaksanaan layanan, guru pembimbing bekerjasama dengan wali murid dalam menyelesaikan permasalahan gank. Kerjasama yang dilakukan guru pembimbing dengan cara memanggil orang tua wali ke sekolah dan berkonsultasi tentang perkembangan siswa di lingkungan rumah. Guru pembimbing juga bekerjasama dengan guru mata pelajaran dan guru wali kelas untuk memperhatikan kebutuhan siswa di sekolah dan selalu memberikan informasi tentang perkembangan siswa kelas. (pg1/ida)
Guru SMPN 3 Ampelgading, Kabupaten Pemalang