
RADARSEMARANG.ID, NEW Normal, istilah yang sering kita dengan sejalan dengan munculnya pola hidup dan tatanan guru akibat dampak pandemi Covid-19. New Normal dalam pendidikan sebaiknya tidak hanya mengajar pencapaian target kurikulum (Materi), melainkan juga harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan peserta didik.
Hal ini mengubah pola pembelajaran dan proses belajar tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kondisi ini di maknai sebagai adaptasi. Hal utama yang perlu di perhatikan dalam kondisi ini adalah hubungan antara manusia, pengalaman belajar yang sesuai dengan kondidi pesrta didik, dan proses pembelajaran yang bermakna dan mendalam. Hubungan antar mausia dalam New Normal Education ini dimaksudkan sebahai hubungan antar personal yang terlibat dalam proses pembelajaran. Proses itu dilakukan baik bersama pengajar atau antar peserta didik, khususnya di SD Negeri 03 Majalangu Watukumpul – Pemalang. Adapun online Learning, identik dengan belajar mandiri, sebuah aktivitas yang dilakukan ketika peserta didik belajar sendiri berbantuan media atau sarana berbasis teknologi.

Penulis sebagai guru kelas 3 di SD Negeri 03 Majalangu Watukumpul Pemalang, dalam mengajar SBK pada aspek seni musik dalam KD “ Menjelaskan simbol tempo dalam lagu”, melakukan aktivitas dalam KBM. Peserta didik tetap membutuhkan komunikasi dengan guru ( seseorang ). Pada saat inilah, pengajar/guru kelas dan orang terdekat pada siswa harus hadir untuk mendampingi mereka. Fakta ini menunjukan bagaimana pentingnya koneksi antar manusia dalam pendidikan pada era New Normal. Peserta didik adalah manusia dengan karakter dan kepribadian yang berbeda-beda. Memiliki keunikan dan sikap yang tidak sama antara satu dengan yang lain. Dalam pendidikan hai ini, menjadi perhatian lebih sehingga dalam proses belajar menggunakan pendekatan yang berbeda untuk setiap peserta didik.
Penerapan teknologi dalam sebuah sistem pendidikan, penulis sebagai guru kelas 3 di SD Negeri 03 Majalangu Watukumpul Pemalang, merancang khusus sesuai kebutuhan siswanya. Pada kondisi ini, dalam mengajar KD “ Menjelaskan simbol tempo dalam lagu, guru dapat memiliki aplikasi, platform maupun software apa yang akan digunakan serta bentuk penyajian materi dan sarana komunikasi yang efektif yang memudahkan peserta didik dalam menerima, mempelajari dan memahami materi – materi yang diberikan.

Dalam hal ini penulis dalam proses pembelajaran yang berlangsung, hendaknya bermakna dan mendalam bagi peserta didiknya. Teknologi pengenal gerakan dan suara dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar tersebut sehingga proses belajar yang sedang berjalan menjadi lebih interaktif. Virtual meeting dengan menggunakan 3D dan hologram serta teknologi. Virtual Reality dapat menjadi salah satu alternatif dan pemilihan yang tepat. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran SBK dapat membantu penyerapan materi bagi peserta didik. Di sisi lain, teknologi yang terus berkembang pesat membentuk peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.
Selain itu meningkatkan kemampuan sesuai yang dibutuhkan dunia pada masa depan. Keadaan ini hendaknya memberikan pemahaman bagi guru dan sekolah untuk memilih dan menentukan kebijakan bagaimana proses Neew Normal Education yang tepat bagi peserta didiknya. (pg1/zal)
Guru SDN 03 Majalangu Watukumpul – Pemalang.