
RADARSEMARANG.ID, ALQURAN adalah kalam Allah yang suci dan memiliki keistemewaan terutama pada susunan bahasanya yang unik dan kandungan maknanya yang mendalam. Alquran adalah mukjizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan salah satu bentuk ibadah. Salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar adalah materi membaca Alquran pada surat atau ayat tertentu, yaitu materi membaca Alquran Surat At-Tin pada kelas V SDN Ngalian, Kabupaten Pekalongan.
Dalam materi tersebut, para siswa diminta untuk membacanya dengan lancar, menghafalkannya, menuliskan, dan mengetahui kandungan maknanya. Bagi para siswa yang telah mendapatkan pendidikan baca tulis Alquran di TPA/TPQ pada sore hari di luar jam sekolah adalah hal yang biasa. Mereka dapat mengikuti materi tersebut dengan lancar tanpa kendala suatu apapun. Tetapi bagi para siswa yang tidak mendapatkan pendidikan membaca Alquran di luar sekolah mereka menjadi minder dan tidak dapat mengikuti materi pelajaran dengan baik, ditambah lagi dengan metode guru yang konvensional yaitu dengan menggunakan metode ceramah, yang tentunya dapat menyebabkan parasiswa merasa bosan dan kurang tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru.

Suhendi (2013) mengatakan bahwa langkah-langkah metode SAS adalah guru menampilkan keseluruhan kalimat (Structural), guru melakukan proses penguraian kalimat (Analitik), guru menampilkan keseluruhan kalimat pada struktur kalimat semula (Sintetik). Hal ini dimaksudkan untuk membangun konsep-konsep”kebermaknaan” pada diri anak. Akan lebih baik jika struktur kalimat yang disajikan sebagai bahan pembelajaran membaca menulis permulaan dengan metode ini adalah struktur kalimat yang digali dari pengalaman berbahasa si anak tersebut. Proses penguraian dan penganalisisan dalam pembelajaran membaca menulis permulaan dengan metode SAS yaitu: pertama kalimat menjadi kata, kedua kata menjadi suku-suku kata dan ketiga suku kata menjadi huruf-huruf.
Penerapan metode SAS adalah sebagai berikut: diawali dengan membaca permulaan yang dibagi menjadi dua kegiatan. Membaca permulaan tanpa buku dan dilanjutkan dengan membaca permulaan dengan buku. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai kontak permulaan. Dilanjutkan dengan menampilkan potongan kartu kata sampai dengan huruf. Diteruskan dengan membaca kalimat secara struktural. Dilanjutkan dengan membaca permulaan dengan buku. Kemudian membaca lanjutan. Dan diakhiri dengan membaca dalam hati. Teknik pelaksanaan metode SAS adalah keterampilan memilih kartu kata dan kartu kalimat. Sementara para siswa mencari potongan-potingan kata, guru dengan siswa yang lain menyusun atau menempelkan kta menjadi kalimat yang benar. Begitulah seterusnya sehingga semua siswa mendapatkan giliran untuk menyusun, membaca, dan mengutipnya dalam bentuk tulisan.

Tujuan dari penerapan metode ini adalah membantu para siswa belajar membaca Alquran dengan benar, fasih dan lancar. Meningkatkan kemampuan membaca para siswa pada surat-surat pendek dalam Alquran, serta mengembangkan kreatifitas para siswa dalam bekerjasama dengan siswa lain
Dengan penerapan metode SAS juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tidak hanya satu arah saja namun pembelajaran terlaksana dengan dua arah antara guru dan para siswa sama-sama aktif, sehingga diharapkan dengan penerapan metode pembelajaran SAS tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan maksimal untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan tentu saja para siswa belajar dengan penuh keceriaan. (bp1/zal)
Guru SDN Ngalian, Kabupaten Pekalongan