
RADARSEMARANG.ID, Imbas dari adanya pandemi Covid-19 sangat berpengaruh di bidang pendidikan. Jutaan pelajar tak terkecuali di negara kita mengalami berbagai macam kendala dalam proses belajar langsung antara siswa dan guru. Hal ini disebabkan adanya kebijakan pemerintah sebagai langkah menghentikan rantai penyebaran Covid-19.
Pemerintah mengambil langkah dengan menutup sementara kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Hal ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan baik di tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Di tengah situasi sekarang semua sektor terdampak dengan adanya Covid-19. Semua serba susah, semua serba terhambat. Tingkat stres meningkat, mereka mudah mengalami putus asa. Begitupun dengan anak-anak, kegiatan pembelajaran jarak jauh membuat anak merasa stres. Anak-anak tidak leluasa bermain dan besosialisasi dengan teman. Interaksi pembelajaran hanya melalui media sosmed.
Situasi yang tidak mudah untuk peserta didik di tahun 2020/2021. Mereka dihadapkan dengan situasi belajar yang baru. Hal ini mengharuskan pendidik dan peserta didik menguasai teknologi. Pembelajaran dilakukan secara online dengan memanfaatkan jaringan internet.

Hari-hari pertama peserta didik masih bersemangat untu melakukan pembelajaran online, tugas dari grup WA dikerjakan dengan baik. Menjelang bulan kedua semangat semakin menurun kelompok-kelompok belajar mulai menghilang, tugas yang diberikan terlambat dikumpulkan, bahkan ada siswa yang tidak mengumpulkan tugas.
Banyak kendala yang terjadi di lapangan, beberapa siswa mengeluh tidak punya kuota internet untuk pembelajaran dan rasa bosan dengan pembelajaran jarak jauh.
Dalam hal ini penulis berupaya menggunakan metode pembelajaran yang diharapkan siswa aktif dan secara kolaborasi berproses memahami materi yang disampaikan guru dan guru sebagai fasilitator.
Untuk mengatasi kebosanan yang dirasakan siswa, penulis sebagai pendidik berupaya untuk memberikan motivasi agar kembali bersemangat dalam belajar, adapun langkahnya yaitu untuk melakukan home visit (kunjungan ke rumah).

Tujuan utama home visit adalah unuk mendapat informasi secara langsung dari siswa dan orang tua terkait data anak. Selain itu untuk membimbing anak belajar secara langsung, sekaligus mengobati kerinduan anak-anak terhadap gurunya. Pelaksanaan home visit dilakukan tetap dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan. Setiap anak hanya satu kali dalam seminggu dikunjungi.
Pembelajaran online tidak harus memaksakan siswa mencapai target pembelajaran seperti ketika tatap muka, namun menciptakan banyak cara untuk membuat hati nyaman sehingga mereka masih yakin untuk tetap belajar. Mengajak siswa menjaga kesehatan dan tetap semangat menjalankan social distancing, mengajak siswa untuk saling memberi semangat dengan foto-foto kegiatan di rumah yang dishare di grup belajar. Guru memberikan materi pembelajaran yang lebih menarik dengan membuat power point atau dengan mengirimkan video pembelajaran. Guru memberikan kesempatan tanya jawab dengan peserta didik sehingga peserta didik memahami materi yang diberikan. Selalu mendengarkan apa yang menjadi kendala peserta didik serta mencarikan solusi yang terbaik agar pembelajaran tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Menjadi harapan kita semua semoga situasi seperti ini segera berakhir pandemi Covid-19 cepat berlalu sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan adanya interaksi langsung (tatap muka) antara pendidik dengan peserta didik. (db2/lis)
Guru SDN 02 Kesesirejo, Bodeh