29 C
Semarang
Kamis, 1 Juni 2023

Belajar Berbagai Pekerjaan dengan Metode Project Based Learning

Oleh: Slamet,S.IP,M.Si

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, KENAPA siswa ketika menerima pembelajaran sering mengantuk dan tidak menyenangkan, hal ini menjadi permasalahan banyak guru ketika melakukan pembelajaran dikelas. Banyak factor yang menyebabkan hal tersebut terjadi diantaranya guru yang tidak memiliki persiapan materi media yang matang, metode yang tidak sesuai. kali ini, penulis dalam pembelajaran materi berbagai pekerjaan dalam kelas IV (empat) di SD Negeri 1 Sijambe Wonokerto menggunakan metode project based learning. materi ini dipandang oleh penulis sebagai salah satu solusi pembelajarann agar siswa bisa mencapai pemahaman secara maksimal dan menyenangkan.

Menurut Buck Institute for Education, model pembelajaran Project Based Learning adalah suatu metode pengajaran sistematis yang melibatkan para siswa dalam mempelajari pengetahuan dan keterampilan melalui proses yang terstruktur, pengalaman nyata dan teliti yang dirancang untuk menghasilkan produk (Sutirman, 2013). Project Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan siswa dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.

Langkah-langkah pembelajaran materi berbagai pekerjaan dengan metode project based learning yang diterapkan di SDN 01 Sijambe Wonokerto sebagai berikut pertama, Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question) Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu sebutkan jenis pekerjaan disekitar mu, jelaskan bidang pekerjaan –pekerjaan yang kalian amamati di sekitar mu, pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas.

Kedua, Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
Ketiga, Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Pengajar dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, membuat deadline penyelesaian proyek, membawa siswa agar merencanakan cara yang baru, membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

Keempat, Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
Kelima, Menguji Hasil (Assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Terakhir, Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.

Meskipun Pembelajaran ini memakan waktu tenaga dan biaya tetapi pembelajaran dengan metode proyek tersebut memiliki manfaat nya siswa bisa belajar secara mandiri dalam mencapai pemahaman secara maksimal, dan menjadi menyenangkan karena siswa berkelompok dalam melakukan riset sederhana. (ce1/zal)

Guru SDN 01 Sijambe Wonokerto


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya