25 C
Semarang
Senin, 27 Maret 2023

Asyik Belajar IPS Sejarah dengan Model Group Investigation

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di jenjang SMP. Pembelajaran IPS memuat berbagai materi dari empat cabang disiplin ilmu diantaranya geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Cakupan materi IPS yang luas menyebabkan materi yang disampaikan terlalu banyak menjadi alasan peserta didik kurang menyukai pelajaran IPS.

Dalam proses pembelajaran IPS, guru masih cenderung menggunakan pembelajaran yang bersifat informatif dan dominan pada teacher centered sebagai sumber utama pengetahuan. Proses pembelajaran seperti ini menjadikan siswa lebih pasif dan malas untuk berpikir. Akibatnya, siswa tidak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tidak memiliki keterampilan untuk mengkomunikasikan ide-ide baru maupun keterampilan untuk memecahkan permasalahan.

Guru seharusnya menggunakan model pembelajaran yang efektif untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Salah satu model pembelajaran efektif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Group Investigation adalah model belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen dilihat dari kemampuan dan latar belakang, baik dari segi jenis kelamin, suku, dan agama untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik (Istikomah et al, 2010).

Baca juga:  Dengan Bermain Dampu, Hasil Belajar IPS Siswa SD Meningkat

Democratic teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keberagaman peserta didik (Budimansyah, 2007: 7). Menurut Primarindha, (2012: 62) manfaat model Group Investigation (GI) sebagai berikut, 1) dapat melatih siswa menerima pendapat orang lain, 2) bekerja sama dengan teman yang berbeda latar belakang (heterogen), 3) membantu memudahkan siswa menerima materi pembelajaran, 4) meningkatkan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah dan meningkatkan keterampilan siswa.

Baca juga:  Tingkatkan Budaya Literasi Belajar IPS melalui Media Kliping

Pada pembelajaran IPS kelas IX semester genap di SMP Negeri 3 Kedungwuni dengan materi “Sejarah Indonesia dari Masa Kemerdekaan hingga Reformasi“, penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Model Group Investigation, guru hanya bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator. Guru mengawasi investigasi kelompok yang terjadi, untuk melihat apakah mereka dapat mengelola tugasnya dan membantu tiap kesulitan yang mereka hadapai dalam interaksi kelompok, termasuk masalah dalam kinerja terhadap tugas-tugas yang berkaitan dengan pembelajaran (Slavin, 2011 : 217).

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation sebagai berikut, 1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang heterogen, 2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan, 3) Tiap kelompok diberikan sebuah kasus atau permasalahan yang berbeda, 4) Kelompok menginvestigasi kasus sesuai dengan pembagian permasalahan, 5) Ketika waktu pembahasan selesai, selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan dan disusul dengan tanya jawab oleh kelompok lainnya, 6) Guru sebagai fasilitator hanya bertugas untuk mengarahkan dan memberikan klarifikasi jika terdapat pemahaman yang berbeda bahkan salah, 7) Evaluasi terhadap pelaksanaan.

Baca juga:  Meningkatkan Aktivitas Belajar IPS di Masa Pandemi dengan Film Animasi

Setelah penerapan model pembelajaran Group Investigation, pembelajaran IPS di kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan. (dj2/ton)

Guru IPS SMP Negeri 3 Kedungwuni Kab. Pekalongan


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya