
RADARSEMARANG.ID, Mata pelajaran PPkn diharapkan bisa menumbuhkan sikap bijaksana dalam demokrasi pada sekolah. Serta diharapkan para peserta didik di SMP Negeri 41 Semarang bisa belajar menerapkan demokrasi di sekolah dengan dalam arti bisa menerima segala bentuk pendapat yang berbeda.
Bagaimana kita bisa selalu bertindak bijaksana dalam berbagai aspek demokrasi ? Berusaha agar kita mampu ber¬tindak bijaksana adalah dengan meyakini prinsip bahwa pada dasarnya setiap orang harkat dan martabatnya yang sama.

Pada hakikatnya pendidikan demokrasi sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya bisa diterima dan dijalankan oleh peserta didik terutama di SMP Negeri 41 Semarang. Pengetahuan dan kesadaran akan nilai demokrasi meliputi tiga hal pertama bahwa demokrasi adalah pola kehidupan yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat itu sendiri, kedua Demokrasi adalah sebuah proses belajar yang lama dan tidak sekedar meniru dari masyarakat lain, ketiga kelangsungan demokrasi tergantung pada keberhasilan mentransformasikan nilai-nilai demokrasi pada masyarakat (Zamroni dalam Winarni, 2007:112)
Tujannya adalah mempersiapkan warga masyarakat berperilaku dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan, kesadaran, dan nilai-nilai demokrasi.

Kebijaksanaan demokrasi hendaknya dilandasi oleh sikap menghormati persamaan harkat dan martabat sesamanya dan tenggang rasa dengan orang lain.
Adapun bentuk-bentuk pengamalan yang dapat kita lakukan antara lain sebagai berikut : pertama sebagai warga sekolah kita hendaknya menya¬dari bahwa warga sekolah mem¬punyai kedudukan, hak dan kewa¬jiban yang sama. Kedua kita hendaknya mengutamakan musyawarah dalam mengambil kepu¬tusan untuk kepentingan bersama. Ketiga kita hendaknya menyadari bahwa musyawarah untuk mencapai mu¬fakat diliputi oleh semangat keke¬luargaan, keempat kita hendaknya menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musya¬warah.
Kelima kita hendaknya dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah. Pendidikan demokrasi merupakan suatu proses untuk melaksanakan demokrasi yang benar, sehingga sasaran yang akan dicapai adalah mengajak warga negara, terutama mahasiswa pada umumnya untk melaksanakan pendidikan demokrasi secara baik dan benar (Syahrial Syarbaini, 2009:209).
Sekolah merupakan tempat siswa belajar segala sesuatu termasuk belajar demokrasi. Mempelajari demokrasi tidak hanya teori demokrasi, tetapi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Membudayakan nilai-nilai demokrasi di SMP Negeri 41 Semarang membutuhkan prinsip kebebasan berpendapat, kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat persaudaraan antara siswa dan guru.
Untuk menerapkan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan, maka sekolah memberikan sarana kepada peserta didik berupa organisasi-organisasi yang bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa yang nantinya akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Contoh pelaksanaan demokrasi di SMP Negeri Semarang musyawarah kelas dilakukan untuk membahas permasalahan di kelas tersebut. Misalnya membentuk kelompok kerja, lomba kebersihan, lomba pentas seni, pemilihan ketua kelas dan lain-lain. Pelaksanaan demokrasi yang melibatkan seluruh siswa adalah pemilihan ketua OSIS. Pemilihan ketua OSIS melatih anak untuk berdemokrasi. pendaftaran bakal calon ketua OSIS, penetapan calon, penempelan foto dan kampanye ketua OSIS. Siswa dilatih mengeluarkan visi dan misinya. Melatih siswa menilai pendapat para calon ketua OSIS sehingga siwa bisa menentukan siapa yang layak dipilih yang nantinya diharapkan siapapun yang terpilih siswa bisa menerima perbedaan.
Pemilihan ketua osis ataupun pengurus osis merupakan pelajaran yang nyata untuk siswa untuk melatih berpolitik secara demokratis yang jujur dan adil serta mencerminkan budaya demokrasi pada tingkat sekolah. (dar1/lis)
Guru PPKn SMP Negeri 41 Semarang