31 C
Semarang
Selasa, 6 Juni 2023

Problem Based Learning Tingkatkan Pemahaman Pecahan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, MATEMATIKA adalah mata pelajaran yang paling ditakuti oleh sebagian siswa, karena dianggap pelajaran yang paling sulit dibanding mata pelajaran yang lain. Guru harus mampu mencari solusi agar pembelajaran matematika dapat disampaikan ke siswa dengan mudah melalui metode pembelajaran maupun model pembelajaran yang didukung dengan media yang sesuai. Hal ini terjadi di kelas V SDN 1 Patukangan Kendal pada KD.3.3. Materi operasi hitung campuran bilangan cacah, pecahan dan/atau decimal dalam berbagai bentuk sesuai urutan operasi. Siswa mengalami kesulitan memahami materi pecahan yang diajarkan oleh guru.

Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar adalah proses menemukan dan membangun konsep melalui serangkaian kegiatan terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa memiliki: Kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.

Menurut Finkle and Torp (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) menyatakan bahwa: PBM merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara stimulan strategi pemecahan masalah dan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik. Model pembelajaran Problem Based Learning menjadi sebuah pendekatan pembelajaran yang berusaha menerapkan masalah yang terjadi dalam dunia nyata sebagai sebuah konteks bagi para siswa dalam berlatih bagaimana cara berfikir kritis dan mendapatkan keterampilan dalam pemecahan masalah, serta tak terlupakan untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus konsep yang penting dari materi ajar yang dibicarakan.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada siswa kelas V SDN 1 Patukangan Kendal, maka guru menggunakan menggunakan Model Problem Based Learning dengan langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut: 1) Orientasi siswa kepada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru, selanjutnya disampaikannya terkait logistik yang dibutuhkan, diajukannya suatu masalah yang harus dipecahkan siswa, memotivasi para siswa agar dapat terlibat secara langsung untuk melakukan aktivitas pemecahan masalah yang menjadi pilihannya, b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Guru membantu siswa dalam mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang terkait dengan masalah yang disajikan, c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru melakukan usaha untuk mendorong siswa dalam mengumpulkan informasi yang relevan, mendorong siswa untuk melakukan eksperimen, dan untuk mendapat pencerahan dalam pemecahan masalah, d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam melakukan perencanaan dan penyiapan karya yang sesuai misalnya laporan, video atau model, serta guru membantu siswa untuk berbagi tugas antar anggota dalam kelompoknya, e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa dalam melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dalam setiap proses yang mereka gunakan.

Setelah guru menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning ternyata mampu membuat siswa lebih aktih mengikuti pembelajaran dan siswa mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Di amping itu di antara para siswa terlihat terjalin kerjasama yang sangat baik. (pgn2/zal)

Guru SDN 1 Patukangan Kendal


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya