
RADARSEMARANG.ID, Matematika merupakan kunci untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ironisnya, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siswa masih sangat rendah dibandingkan dengan prestasi mata pelajaran lain. Hal ini tercermin dari rata-rata nilai UN matematika siswa yang tiap tahunnya berada di bawah mata pelajaran lainnya.
Salah satu variabel yang turut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar matematika adalah cara belajar. Karakteristik matematika yang berjenjang (hierarkis) memerlukan cara belajar berjenjang pula. Untuk memahami suatu konsep dan atau rumus matematika yang lebih tinggi diperlukan pemahaman yang memadai terhadap konsep dan atau rumus yang ada di bawahnya.
Fakta yang dihadapi oleh guru di sekolah menunjukan matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang relatif sulit dipelajari siswa. Fenomena seperti itu juga dihadapi guru di SMP Negeri 2 Kaliwungu Kabupaten Kendal. Kemampuan siswa dalam memahami konsep dan rumus-rumus matematika relatif rendah. Sebagian besar siswa bersifat pasif selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa kurang mampu memanipulasi rumus-rumus atau menurunkan rumus lain dari rumus-rumus yang telah diketahui. Misalnya, siswa sudah mengetahui rumus luas permukaan kerucut = πr(r + s).

Namun sebagian besar siswa tidak dapat menggunakan rumus tersebut karena tidak ingat atau belum memahami rumus tentang theorema Pythagoras. Jika yang diketahui panjang jari-jari dan tinggi kerucut atau sebaliknya siswa kurang mampu menyelesaikan soal. Jika soal yang diketahui luas permukaan siswa menentukan tinggi kerucutnya.
Untuk memecahkan persoalan tersebut, salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah dengan mengubah cara pembelajaran dengan memberikan soal-soal latihan yang bervariasi. Salah satu langkah penting dalam memahami sebuah rumus dalam matematika adalah menerapkannya dalam menyelesaikan soal.
Dahar(1988: 166) mengemukakan bahwa siswa yang dapat menyatakan suatu aturan (rumus) secara verbal belum tentu ia dapat menerapkan rumus tersebut pada suatu masalah yang nyata. Semakin banyak dan bervariasi soal-soal yang diselesaikan oleh siswa, maka semakin mudah mereka memahami rumus-rumus matematika.

Variasi soal latihan yang diberikan kepada siswa dapat dikembangkan berdasarkan tingkatan aspek kognitifnya maupun berdasarkan kompleksitas konsep dan rumus yang digunakan.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah guru melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana yang sudah disusun dalam RPP dengan jenis tindakan. Yakni pemberian soal latihan yang bervariasi dan metode pembelajaran eksplorasi. Setelah menjelaskan beberapa konsep dan rumus, guru memberikan contoh soal yang ada pada buku paket dilanjutkan dengan beberapa soal bervariasi yang telah dipersiapkan.
Guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan oleh siswa di layar LCD. Ketiga langkah tersebut dilaksanakan secara berulang sampai berakhirnya waktu belajar pada setiap pertemuan. Siswa diberi tugas pekerjaan rumah yang disiapkan oleh guru atau dalam buku paket soal yang bervariasi dan setiap pekerjaan rumah dikoreksi dan dinilai oleh guru.
Hasilnya dikembalikan kepada siswa. Pada pertemuan berikutnya guru menyampaikan dan memberikan petunjuk penyelesaian soal pekerjaan rumah yang tidak bisa dijawab oleh sebagian siswa dan memberikan soal remedial bagi siswa nyang belum menguasai penggunaan rumus-rumus yang telah diajarkan.
Dengan pemberian soal latihan yang bervariasi dalam setiap pembelajaran, siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kaliwungu mampu meningkatkan penguasaan rumus matematika dan menggunakan rumus dalam berbagai soal yang bervariasi. (ikd2/lis)
Guru SMPN 2 Kaliwungu, Kendal