
RADARSEMARANG.ID, Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 – 8 tahun (NAEYC, 1992) atau yang disebut golden age. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek seperti fisik motorik, sosial emosional, bahasa dan kognitif, nilai agama moral sedang mengalami masa yang tercepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk,1992).
Era revolusi industri 4.0 ini, kekuatan sumber daya manusia menjadi kunci keberhasilan suatu bangsa. Kekuatan tersebut didukung oleh kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaborasi dan komunikatif. Peran guru dan orangtua angat penting dalam revolusi 4.0 ini karena banyak kegiatan praktik untuk lebih menyiapkan anak pada bagaimana menumbuhkan ide baru atau gagasan, bagaimana anak bisa berpikir kritis. Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik sejalan dengan pembelajaran yang menyenangkan. Pendekatan saintifik memberikan ruang bagi anak yang seluas-luasnya untuk mememenuhi rasa ingin tahunya melalui proses bereksplorasi dan bereksperimen sampai menemukan makna dari proses eksplorasinya. Dalam Kurikulum 2013 anak mengalami proses saintifik dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengomunikasikan dapat meningkatkan semua kompetensi dasar anak usia dini. Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik sejalan dengan pembelajaran yang menyenangkan.

Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini diperlukan media yang menarik agar anak merasa senang dan nyaman ketika mengikuti pembelajaran. Untuk itu diperlukan alat peraga edukatif (APE).
APE tidak harus dibuat dari bahan yang mahal, bisa juga dibuat dari bahan bekas, seperti APE dalam Pit Cilik dibuat dari barang bekas yang sudah tidak. Pit Cilik adalah singkatan Pembelajaran Integratif Terpadu Cinta Literasi untuk Kanak-kanak. Pengalaman selama 2 tahun melaksanakan pembelajaran integratif melalui Pit Cilik terdiri atas (1) peningkatan kompetensi budaya literasi, (2) peningkatan keaktifan anak didik dalam kegiatan pembelajaran terpadu karena anak didorong untuk bekerjasama dalam kelompok yang melibatkan anak dalam perencanaan, eksplorasi, dan tukar menukar ide, dan didorong untuk merefleksikan kegiatan belajarnya sehingga mereka dapat memperbaiki secara mandiri.

Dampak dari pelaksanaan Pit Cilik dimaksudkan bahwa (1)pembelajaran yang dilakukan terintegrasi dengan kegiatan yang mengajak anak-anak mencintai budaya literasi sejak dini dengan mengembangkan karakter positif, (2)guru dan orangtua menjadi lebih mencintai literasi, (3)adanya kerjasama antara orangtua dan sekolah untuk membudayakan literasi, (4) intensitas hubungan anak dengan orangtua meningkat karena kegiatan literasi.
Dapat direkomendasikan agar (1) Guru dapat memanfaatkan Pit Cilik sebagai upaya dalam meningkatkan kompetensi dasar anak usia dini dengan kegiatan yang terintegrasi dan terpadu. Selain itu, guru hendaknya mengikuti perkembangan tekhnologi agar dapat memberikan inovasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan juga untuk mempersiapkan anak pada kelas berikutnya untuk meningkatkan semua kompetensi dasar anak. (2) Para peneliti yang menekuni bidang penelitian ini kiranya dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai pengembangan kegiatan cinta literasi dengan Pit Cilik. (pkl1/ton)
Guru TK Negeri Pembina Kota Pekalongan