
RADARSEMARANG.ID, PROSES pembelajaran yang semakin beragam, sebagian siswa ada yang kurang mengerti, kurang memahami dan memperhatikan materi, ini karena kurangnya interaksi antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran seni. Terutama, salah satu materi pembelajaran yang dihadapi sulit oleh siswa adalah mata pelajaran seni budaya terutama materi seni musik. Karena itulah, dalam pembelajaran seni musik ini, penulis memanfaatkan kemajuaj teknologi dengan audio visual atau video. Hal itu ternyata mendorong keaktifan dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran seni budaya maupun seni musik.
Perkembangan teknologi sudah terjadi sejak abad ke-20 silam. Bahkan, perkembangan teknologi di dunia telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia terlebih dalam menjalankan segala aktivitas menjadi cepat dan efektif.
Sedangkan seni musik kontemporer adalah musik yang keberadaannya berkaitan erat dengan mengalirnya waktu. Itulah mengapa musik kontemporer sering disebut musik garda depan (avant-garde), karena musik tersebut selalu mengedepani sebuah era. Untuk meningkatkan kemampuan apresiasi dan kreativitas siswa terutama seni musik kontemporer, maka diperlukannya teknik agar siswa mau dan mampu untuk lebih meningkatkan kreativitas terutama musik.

Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata penuturan verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru. Sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Salah satunya adalah mendokumentasi yang berbentuk video pada seni musik sangat mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah. Untuk itu, sangat baik bagi guru-guru seni budaya di sekolah bisa menciptakan sebuah media baru dalam pembelajaran seni musik. Bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
Dalam dunia pendidikan, kata media disebut dengan media pembelajaran. Atensi adalah kemampuan media untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Fungsi afektif adalah kemampuan untuk dapat terlihat dan dapat dinikmati oleh siswa ketika belajar. Melalui fungsi kognitif dapat diperoleh temuan-temuan informasi dari media tersebut. Dan fungsi kompensatoris memberikan konteks untuk membantu siswa memahami materi. Seni dapat didefinisikan sebagai sebuah cetusan ekspresi atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.

Media video merupakan salah satu media gambar gerak yang disertai suara. Penggunaan media ini akan dapat memberikan pengalaman yang lebih dibandingkan media yang lainnya karena pada saat media digunakan ada dua indera yang berperan secara bersamaan yaitu indera pengelihatan dan indera pendengaran.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, khususnya pada handphone android sudah dapat menyaingi standar PC dan Laptop.
Handphone android saat ini sudah mempunyai hardcopy dan softcopy yang memadai untuk memproduksi sebuah karya video. Dalam handphone android yang beredar di Indonesia saat ini sudah memiliki kamera yang melebihi kualitas dari DSLR dengan mencapai 25 mega pixel dan sudah dapat menginstal aplikasi editing video. Ini sudah penulis praktikkan di SMP Negeri 13 Semarang dan hasilnya sangat bagus untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar.
Dari apa yang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan media audio visual android oleh siswa di SMP Negeri 13 Semarang sangat bermanfaat. Bahkan, bisa meningkatkan daya kreativitas siswa. Penulis berharap dengan model pembelajaran menggunakan teknologi android ini, dapat membantu meningkatkan kreativitas guru seni budaya. (ipa2/ida)
Guru SMP Negeri 13 Semarang