
RADARSEMARANG.ID, – Waktu muda adalah masa-masa produktif yang dapat dirasakan semua orang. Namun, bagaimana cara setiap orang menyikapi hal tersebut tentulah berbeda. Memang hal terindah dan dapat menyantaikan setiap raga apalagi untuk kaum muda adalah rebahan sambil scroll tiktok. Sebenarnya jika para kaum rebahan kreatif dan inovatif mereka dapat menghasilkan cuan walaupun dengan rebahan saja.
Zaman sekarang pun entah mengapa para pemuda kehilangan adab dan sopan santunnya. Hal ini tercerminkan pada sikap setiap peserta didik kepada gurunya, terhadap orang tua, dan juga sesama. Janganlah sampai tradisi salam, sapa, sopan menghilang ditelan perkembangan zaman.

Mari kita tunjukkan dan buktikan bahwasanya kaum muda adalah kaum yang dapat membawa perubahan dan juga tetap menanamkan nilai kesopanan akhlakul karimah. Karena adab itu merupakan hal yang paling utama sebelum ilmu. Percuma saja orang yang memiliki banyak ilmu, pintar, pandai tapi zero akhlak tidak akan ada orang yang menghormatinya.
Tak bisa dipungkiri, tanpa kita sadari sekarang ini banyak sekali tawaran-tawaran lomba, seminar, bahkan peluang pekerjaan datang dari sosial media seperti instagram, youtube, tiktok, twitter, dan lain sebagainya.

Terinspirasi dari Alvin Cepmek “Kamu naenya?” yang bisa terkenal dengan satu kata ciri khasnya saja bahkan sekarang ia dapat menghasilkan cuan yang banyak, diundang ke berbagai acara stasiun TV. Tentunya tidak pernah terbesit dalam pikiran nya jika video tersebut akan cepat viral dan menghibur para netizen. Dengan peralatan dan pencahayaan seadanya ia mampu berkarya tanpa batas. Di dalam gang jalan yang sempit di tengah gerimisnya air hujan berjatuhan ia mampu menciptakan suatu ide yang mampu merubah jalan hidupnya.
Perubahan itu sendiri dapat dicapai dengan cara ikut serta aktif dalam organisasi kampus, sekolah maupun masyarakat. Dijamin tidak akan ada ruginya jika kalian mengikuti organisasi positif tersebut. Yang kedua adalah memanfaatkan platform sosial media dengan sebaik mungkin. Carilah perlombaan-perlombaan online maupun offline dan ikut sertakan dirimu.
Banyak sekali segi positif dari hal ini. Jika juara akan mendapatkan hadiah uang beasiswa, lumayan untuk membeli buku dan menambah uang jajan. Bahkan kita dapat jalan-jalan ke seluruh penjuru nusantara maupun luar negeri hanya dari sosial media saja. Dengan cara mendaftar sebagai volunteer, maupun ikut serta dalam pertukaran pelajar. Mendapatkan beasiswa pun sekarang sangat mudah di dapat. Asalkan kita mau berusaha dan tidak malas menjajaki platform-platform media sosial.
Bahkan dari membuat suatu konten kreatif yang dapat mengikat hati banyak orang pun kita bisa mendapatkan banyak cuan. Jika sudah ramai subscriber, like, dan juga pelihat, sambil rebahan pun kita dapat menghasilkan banyak cuan. Saya pernah melihat salah satu video dari konten kretaor.
Tidak cukup terkenal tetapi banyak yang menonton videonya. Karena dia selalu membawakan video tips-tips bermanfaat untuk menghindari kejahatan dan penipuan ia dapat merogoh rupiah dalam satu video dengan seribu lima puluh subcriber dan dilihat sekitar lima puluh lima ribu kali dengan link afiliasi resmi dan dibayar dengan tujuh ribu lima ratus dollar dan jika dirupiahkan kurang lebih sekitar seratus tujuh belas juta rupiah untuk satu video.
Kunci dari sebuah kesuksesan yang sebenarnya adalah berani untuk mencoba hal-hal baru. Tak apa jika kita selalu gagal. Anggap saja kita sedang menghabiskan stok kegagalan dalam hidup kita. Haruslah lebih berani untuk membrowsing lebih jauh lagi untuk menjemput kesuksesan. Karena disitulah titik temu berbagai macam penawaran. Coba dan perhatikanlah maka kamu akan tahu.
Haruslah berani mencoba atas setiap kesempatan. Karena tidak ada yang tahu kesempatan mana yang akan mengantar kepada kesuksesan. Orang-orang yang sukses tidak menunggu kesempatan datang, melainkan mereka mencari dan menjemput kesempatan tersebut untuk menuai kesuksesan. Selalu semangat! “You can if you think you can”. (*/bas)
Mahasiswi UIN Walisongo Semarang