27 C
Semarang
Rabu, 22 Maret 2023

Meningkatkan Kepemimpinan dalam Organisasi di Era Digital

Artikel Lain

Oleh: Dika Zanuar Virgantara, S.E

RADARSEMARANG.ID – Kepemimpinan memainkan peran utama dalam kesuksesan atau kegagalan sebuah organisasi. Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk “memimpin” atau membimbing individu dan tim dalam sebuah organisasi. Sedangkan Organisasi itu di bentuk sebagai wadah atau tempat berkumpul dan bekerja sama untuk mencapai visi dan misi organisasi. Untuk tercapainya visi dan misi serta tujuan organisasi pemimpin dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dalam meningkatkan kinerja karyawan pemimpin pada era digital seperti saat ini dituntut untuk dapat memimpin berbagai macam generasi yaitu generasi baby boomer, generasi X dan generasi milenial demi tercapainya visi dan misi serta tujuan organisasi.

Perbedaan generasi yang dihadapi kepemimpinan di era digital memiliki karakteristik tersendiri seperti karakteristik yang dimiliki pada generasi baby boomer yaitu mencari posisi yang tertinggi di sebuah organisasi serta mereka lebih suka menghindari resiko, karakteristik yang dimiliki pada generasi X yaitu pemimpin memberikan contoh kepada karyawannya dengan membagikan pengalaman yang dimiliki pemimpin serta mereka focus pada money, dan yang terakhir karakteristik yang dimiliki pada generasi X yaitu mereka cenderung lebih malas, konsumtif serta cepat bosan dan sering pindah-pindah pekerjaan namun mereka penuh inovasi dan kreatifitas yang cukup tinggi dan apapun harus serba digital. Kepemimpinan di era digital sangat berkaitan dengan perkembangan dunia teknologi yang sangat cepat mendorong terjadinya digitalisasi di kehidupan dan dunia kerja apalagi saat ini masih terjadi COVID-19 yang memaksa kita untuk tidak boleh bertemu dengan orang lain.

Setiap individu dalam memimpin sebuah organisasi mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda. Gaya kepemimpinan memiliki pengertian yaitu strategi yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam mengarahkan para anggota organisasi guna menyatukan visi dan misi serta tujuan organisasi, serta terdapat dua gaya kepemimpinan di era digital yaitu kepemimpinan transformasional dan transaksional. kepemimpinan transaksional adalah organisasi dalam

mencapai tujuannya lebih menekankan kesuksesan organisasi dalam melaksanakan sebuah kegiatan. Sedangkan kepemimpinan transformasional merupakan pemimpin yang lebih focus untuk mengejar visi dan misi serta tujuan sebuah organisasi dengan cara terus memberikan motivasi dan memberikan inspirasi kepada seluruh anggota organisasi dengan tujuan supaya para anggota organisasi dapat memberikan feedback ke sebuah organisasi. Pemimpin yang memiliki jiwa rendah hati dimana pemimpin tersebut lebih mengutamakan organisasi dapat menghasilkan para anggota organisasi lebih aktif untuk melaksanakan kegiatan organisasi dan para anggota tersebut dapat terdorong untuk melakukan perbaikan dalam diri setiap individu organisasi. Pemimpin seperti itu, akan membentuk persepsi yang baik oleh para anggota organisasi kepada pemimpin secara otomatis, akibatnya para anggota organisasi tidak ingin mengecewakan pemimpinnya dengan cara mereka bekerja lebih keras untuk menghasilkan sesuai harapan pemimpin. Jadi kerendahan hati pemimpin sangat berpengaruh kepada kinerja para anggota organisasi serta dapat meningkatkan kualitas hubungan pemimpin kepada karyawan.

Pemimpin yang ideal harus memiliki prinsip moral yang teguh dikarenakan menjadi motivasi yang kuat bagi seorang pemimpin demi organisasi di masa depan yang baik, pemimpin tidak memikirkan perkembangan dirinya sendiri namun pemimpin harus dapat melahirkan pemimpin – pemimpin baru demi kemajuan sebuah organisasi serta harus ikhlas membagikan tanggung jawab dengan orang lain, pemimpin harus membentuk strategi organisasi yang meliputi visi dan misi serta tujuan organisasi hal ini harus dapat di terima oleh semua anggota organisasi. Kepemimpinan di era digital yang harus dimiliki yaitu kepemimpinan tidak lagi mengutamakan keuntungan organisasi, namun pemimpin harus mengutamakan visi dan misi yang kuat sertta jelas mengenai organisasi yang dipimpinnya, kepemimpinan tidak lagi hanya memerintahkan karyawan namun juga dapat melayani dan memberikan motivasi terhadap bawahannya, pemimpin harus dapat berbaur, berkomunikasi serta merangkul semua rekan kerja, disebuah organisasi tidak lagi ada senioritas namun kepemimpinan harus mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam memimpin organisasinya.

Untuk itu pemimpin di era digital yang memimpin generasi berbeda-beda seperti saat ini dapat melakukan komunikasi atau pendekatan dengan para anggota organisasi, memberikan kesempatan kepada anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan culture dan cara kerja masing – masing anggota selama sesuai standar prosedur yang telah ditetapkan organisasi, pemimpin harus memiliki kepekaan dan kecepatan dalam melihat suatu perkembangan teknologi

yang begitu pesat, pemimpin organisasi harus berani mengambil risiko dengan bereksperimen mencoba cara baru dan memilih cara mana yang paling efektif untuk diterapkan oleh organisasi. Hal ini dilakukan demi kesuksesan pemimpin di era digital dalam memimpin sebuah organisasi yang memiliki berbagai macam generasi. (*/bas)

Mahasiswa Magister Manajemen Unissula


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya