28 C
Semarang
Jumat, 24 Maret 2023

Nasibku Hargamu

Oleh : Philipus Kristanto

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Kebutuhan primer masyarakat adalah sandang, pangan, dan perumahan. Kebutuhan pangan yang sangat dinantikan oleh masyarakat adalah sembilan bahan pokok. Hal ini adalah wajar karena masyarakat perlu mengonsumsi bahan kebutuhan pokok untuk memenuhi asupan gizi bagi tubuh. Seperti protein, karbohidrat, mineral, dan kalsium. Untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut selain persediaan juga dipengaruhi faktor harga.

Kenaikkan harga kebutuhan pangan tidak tentu waktunya. Setiap bulan, minggu, setiap hari bahkan setiap saat. Ketika harga naik cukup tinggi, sebagian besar warga pasti mengeluh, karena menambah beban anggaran rumah tangga. Langkah yang biasa diambil adalah memperketat pengeluaran untuk kebutuhan lainnya.

Pada April 2021 terjadi inflasi 0,13 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,29 (berita resmi Statistik Inflasi bulan April 2021,BPS). Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2021 antara lain ayam ras, telur ayam ras, sapi, daging ayam ras, daging sapi, rokok kretek dengan filter, dan minyak goreng.

Baca juga:  Bulog Gelontor 500 Ton Beras ke Pasar Peterongan

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,20 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,20 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen.

Sedangkan dampak Covid-19 terhadap pelaku usaha, memukul pendapatan dunia usaha. Usaha menengah besar dan usaha mikro kecil mengalami penurunan pendapatan yaitu sebesar 82,9 persen (BPS, Indikator Strategis pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru).
Tiga sektor tertinggi yang paling terdampak adalah sektor akomodasi dan makan minum 92,47 persen, jasa lainnya 90,90 persen, dan transportasi pergudangan 90,34 persen.

Baca juga:  Belajar Statistika Asyik dengan Data Nyata di Sekitar Kita

Adaptasi perubahan yang dilakukan dunia usaha ini adalah pengurangan jam kerja, untuk tetap mempertahankan tenaga kerjanya meskipun aktivitas perusahaan sangat terdampak oleh pandemi. Selanjutnya dengan diversifikasi usaha, yaitu melakukan penambahan produk dan penambahan lokasi usaha selama pandemi. Kemudian pemasaran secara online, dapat berpengaruh positif. Hal ini dilakukan agar dapat mempertahankan usahanya.

Masyarakat cenderung memilih harga barang atau jasa yang lebih murah. Hal ini sesuai hukum permintaan yang pasti terjadi apalagi pada masa pandemi ini. Harga jual produk merupakan hal penting bagi subuah usaha. Harga jual ini salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli. Dan pasti memilih produk dengan kualitas terbaik dengan harga terjangkau.

Kenaikan harga dapat membantu meningkatkan penerimaan pemerintah. Namun berdampak negatif pada tingkat konsumsi masyarakat dan bisa menekan daya beli masyarakat. Sebaliknya penurunan harga terus menerus, berdampak menurunnya pendapatan perusahaan, terjadi PHK, banyak perusahaan merugi. Sehingga kondisi yang dinilai lebih baik untuk mengatasi ini adalah pemerintah meningkatkan daya beli masyarakat dan mengarahkan terciptanya lapangan kerja untuk bisa menaikkan pendapatan masyarakat.

Baca juga:  Drill dalam Schoology Kuatkan Pemahaman Statistika

Diharapkan dengan daya beli masyarakat yang meningkat, perekonomian akan berjalan baik dan pulih kembali. Pemerintah dengan memberikan kelonggaran, dengan aturan tetap mengikuti dan menjaga protokol kesehatan 3M bagi dunia usaha yang ingin membuka usahanya. Pemerintah juga membenahi sisi permintaan masyarakat sebelum Ramadan sampai Lebaran tahun ini. Periode ini menjadi puncak belanja dan konsumsi sepanjang tahun guna menopang pertumbuhan ekonomi tahun ini. Pertumbuhan ekonomi, nasibku tergantung hargamu. (pm2/lis)

Statistisi Ahli di Badan Pusat Statistik Kota Salatiga.


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya