

Lihatlah videonya. Yang beredar begitu luas. Dan cepat.
Isinya sangat patriotik dan nasionalis: anak negeri menemukan obat penyakit kanker. Masih sangat remaja pula: masih SMA. Di lokasi yang juga seksi: Kalteng.

Tiba-tiba saja saya ingat film Anaconda. Tiga pelajar SMAN 2 Palangkaraya itu seolah ikut main film di benak saya.
Siapa tahu Yazid Rafli Akbar, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani, sempat bertemu Anaconda. Ketika mereka mengambil tanaman hutan di pedalaman Kalteng. Nama tanaman itu Bajakah.

Tiga remaja yang kini terkenal itu lantas menjadikan Bajakah sebagai obyek penelitiannya
Jadinya seperti cerita di film itu. Yang menceritakan ya sekelompok ilmuwan dari luar negeri. Yang lagi mencari tanaman langka di pedalaman Kalimantan. Hanya dalam film ini yang dicari bunga. Namanya, Blood Orchid.
Diceritakan, tanaman ini dipercaya sebagai obat awet muda. Sekaligus bisa membuat umur panjang.
Tiga pelajar SMA itu pun membuat harum nama Indonesia. Mereka berhasil meraih juara dunia life sains pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Mengalahkan peserta lainnya dari 22 negara.
Mereka pun diundang mengikuti upacara kemerdekaan HUT ke-74 RI di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu (17/8) lalu. Mendikbud Muhadjir Effendy memberikan penghargaan.
Keberhasilan ketiga siswa itu awalnya diberitakan kompas.com pada Senin (12/8). Juga disiarkan Kompas TV. Videonya bisa dilihat di kanal YouTube stasiun televisi itu. Yang diposting Selasa (13/8).