
RADARSEMARANG.ID, MUNGKID – Universitas Muhammadiyah Magelang (UM Magelang) menggelar The 1st Borobudur International Symposium 2019 Rabu (16/10) di Semanggi Ballroom Grand Artos Hotel dan Convention Magelang.
Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo menyampaikan simposium ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ilmu pengetahuan terutama bidang sciences and engineering serta humanities, economics, and social sciences.

The 1st Borobudur International Symposium mengundang keynote speaker Prof Tony Lucey, PhD (Curtin University, Australia), Rajesh Ranolia, B.Com, MBA (National Institute of Information Technology, India), dan Prof Dr Noreffendy Tamaldin (Universiti Tehnikal Malaysia Melaka, Malaysia).
Ketua panitia Dr Muji Setiyo, ST,MT mengatakan, konferensi bertema Local Resources Empowerment Towards Advance, Smart and Sustainable System ini untuk meningkatkan publikasi penelitian dosen Indonesia di level internasional. Peserta terdiri dari para dosen dari sejumlah perguruan tinggi di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Simposium menggandeng 23 perguruan tinggi sebagai co-host. Para akademisi diundang untuk memaparkan penelitian ilmiah berdasarkan kajian ilmu masing-masing.
“Kami menggunakan Borobudur agar simposium ini menjadi milik bersama, tidak kepemilikan satu universitas. Jadi lebih umum, kemudian co-host bisa mengklaim bahwa acara ini diselenggarakan bersama,” ujar Muji.
Publikasi hasil penelitian di jurnal ilmiah ini juga menjadi syarat mempertahankan tunjangan kehormatan jabatan guru besar dan lektor kepala. Itu sesuai syarat kenaikan jenjang jabatan yang dikeluarkan Kemenristek Dikti. (ima/sct/lis)