
RADARSEMARANG.ID, Temanggung – Upaya serius Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam menangani masalah lingkungan terus dilakukan. Utamanya masalah sampah. Dalam memperingati puncak acara Word Clean up Day (WCD) Pemkab Temanggung melakukan kegiatan pungut dan pilah sampah secara serempak di 20 kecamatan.
Kegiatan yang diawali susur sungai di 20 kecamatan secara bersamaan itu melibatkan kurang lebih 600 personel ormas dan komitas masyarakat. “Kegiatan semacam ini tentu dapat meningkatkan dan menjaga kebersihan lingkungan,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono.

Untuk menjaga lingkungan harus dilakukan secara bersama-sama semua elemen masyarakat. Disampaikan dia, kegiatan WCD itu diawali dengan pungut dan pilah sampah di lingkungan sekolah dan pondok pesantren.
“Kegiatan ini sudah dimulai kemarin di lingkungan sekolah dan pondok pesantren. Kami melakukan edukasi mulai dari lingkungan sekolah sejak usia dini, untuk sadar dan perduli terhadap lingkungan terutama masalah sampah. Aksi itu diharapkan menjadi dorongan untuk awal mewujudkan Kabupaten Temanggung bebas sampah,” tambahnya.

Menurutnya, kegiatan ini nantinya tidak hanya dilakukan saat World Clean up Day saja. Akan tetapi harus rutin dilakukan oleh masyarakat di setiap lingkungan mulai kecamatan, desa/kelurahan dan RT/RW. Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya.
Setelah sungai-sungai di Kabupaten Temanggung bersih akan ditebar benih ikan sebanyak 4.000 ekor oleh Dinas Peternakan Perikanan dan Komunitas Mancing Mania Temanggung.
Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengungkapkan pihaknya juga telah membentuk tim khusus untuk menangani sampah hingga tingkat desa. “Kita ingin menyelesaikan masalah ini mulai dari tingkat rumah tangga. Sampah keluar dari rumah-rumah sudah dipilah-pilah semuanya. Mana sampah organik, sampah anorganik. Mana sampah daur ulang, mana sampah residu,” terangnya.
Sampah yang sudah dipilah-pilah itu dikumpulkan di tingkat RT, dusun, desa dan dikelola sesuai pemilihannya. “Yang organik bisa dibuat pupuk, yang anorganik bisa didaur ulang. Sampah residu bisa dibawa ke tempat pembuangan akhir,” tegasnya.
Bupati mengaku telah menginstruksikan kepala desa di Temanggung untuk membuat tempat pembuangan sampah di tingkat desa. “Nantinya tempat sampah sudah ada, kader yang akan menyosialisasikan tentang itu sudah ada. Tim yang mengelola sampah ada. Insyaallah masalah sampah akan selesai tahun depan,” tandasnya. (tbh/adv/lis/bas)