26 C
Semarang
Senin, 20 Maret 2023

Kecamatan Semarang Tengah Fokus Jaga Kebersihan dan Keindahan Pusat Kota

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, SemarangIbu kota Jawa Tengah yakni Semarang, secara geografis berada dalam wilayah Semarang Tengah. Perwajahan pusat kota menjadi perhatian utama Camat Semarang Tengah Aniceto Magno Da Silva, yakni dengan melakukan penghijauan dan penataan pedagang kaki lima.

Aniceto menjelaskan, kerapihan, kebersihan dan keindahan wilayah Semarang Tengah menjadi hal yang mutlak karena sebagai wajah pusat ibu kota Jawa Tengah. Dari sisi kebersihan, ia meminta penyapu jalan agar dibagi tiga sif sehingga tidak ada sampah atau kotoran yang ada di jalan protokol ataupun jalan umum.

“Kita bagi tiga sif, yakni pagi, siang dan malam. Masing-masing sif bertugas mengambil sampah, ataupun membersihkan jalan protokol dan memelihara tanaman yang ada,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Dari sisi keindahan, lanjut mantan Camat Semarang Utara ini, dilakukan penghijauan di space jalan yang kosong dengan tanaman yang bisa berbunga. Aniceto memerintahkan hal yang sama bisa dilakukan lurah di Semarang Tengah, totalnya ada 15 lurah yang wajib melakukan penghijauan.

“Kita beri contoh dulu di depan kantor kecamatan untuk mulai melakukan penghijauan, nantinya harus ditiru di 15 kelurahan yang ada di wilayah ini,” jelasnya.

Sementara untuk penataan wilayah, ia memiliki dua opsi yang akan dilakukan. Yakni penataan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Jalan Thamrin menjadi satu sisi, dan juga penataan PKL di Jalan MT Haryono. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan dinas terkait karena dinilai mengganggu dan membuat kota menjadi kumuh.

“Istilahnya akan disentralkan di satu sisi, agar wajah kota tidak menjadi kumuh. Apalagi kendaraan yang parkir mengganggu perjalanan pengendara,” tambahnya.

Dalam Musrenbang, kata Aniceto, juga ada usulan penataan PKL yang ada di Jalan MT. Haryono mulai dari perempatan Yamaha Mataram sampai Bugangan, atau perempatan Jalan Agus Salim yang menuju ke Johar. Rencana ini, sudah dikoordinasikan dengan LPMK dengan membangun pusat kuliner.

“Nanti fungsinya pagi buat trotoar, malamnya pusat Kuliner. nanti yang ada di sekitaran Java Mal akan ditarik di pusat kuliner. Di sana juga ada Kampung Bustaman yang bisa diangkat, kebetulan respon dari tokoh masyarakat menyambut baik,” katanya.

Hal yang sama juga akan dilakukan di Jalan Agus Salim, mulai dari tikungan Museum Bubakan ke arah barat sampai perempatan Agus Salim. PKL yang menawarkan jasa ahli kunci akan ditata, mereka akan difasilitasi payung sehingga gerobak tidak boleh digunakan lagi.

“Malamnya juga akan jadi pusat kuliner, nanti kita manfaatkan halaman didepan toko yang ada disana. Hal ini dilakukan untuk mendukung kegiatan di Kota Lama Semarang,” bebernya.

Dari sisi pemberdayaan masyarakat, pihaknya akan melakukan urban farming atau pertanian perkotaan sebagai ketahanan pangan wilayah yang dirasa masih kurang. Padahal banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian modern seperti sayuran, singkong bahkan labu.

“Kita akan libatkan PKK dan Karang Taruna, spot potensial ini jangan sampai jadi tempat sampah. Harus dimanfaatkan sebagai ruang pertanian agar bisa mendukung ketahanan pangan,” jelasnya. (den/ton)

 


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya