
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Pemerintah Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan melanjutkan perencanaan Kampung Tematik Jajanan. Industri rumahan pembuatan jajan pasar yang dimiliki warga bisa berkembang.
Lurah Tlogosari Wetan R Kamto Warsono menjelaskan, pembangunan Kampung Tematik Jajanan di RT 5 RW 2 sudah berjalan. “Sudah mulai dibangun, minggu ini selesai. Hanya saluran saja,” katanya.

Kampung Tematik Jajanan sebenarnya sudah diusulkan oleh lurah yang lama. Karena ada refocusing anggaran karena pandemi sehingga ditunda. “Tahun 2022 nanti bisa dilaksanakan,” jelasnya.
Ada beberapa jajanan yang terdapat di Kampung Jajanan RW 2, seperti arem-arem, kue putu, lemper, dan berbagai macam lainnya. Pemasarannya ada yang diambil, dijual sendiri, dan ada yang disetorkan ke pasaran.

Sehingga ketika ada kegiatan, pihaknya hanya memesan snack dengan berbagai macam jenis makanan yang dipesan di Kampung Tematik Jajanan. “Ada yang satu rumah dua jajanan, tidak terlalu banyak sih namun mendukung UMKM,” jelasnya.
Sebagai lurah baru, Kamto langsung melakukan silaturahmi pada ketua RT, ketua RW, LPMK, Karang Taruna, PKK dan FKK. Bahkan, tahun ini sudah dilaksanakan semua kegiatan di tingkat kelurahan. “Semuanya sudah selesai,” katanya.
Pendekatan tingkat organisasi di kelurahan dilakukan oleh Kamto. Tujuannya adalah menyelesaikan program anggaran tahun 2021. “Jangan sampai anggaran 2021 nanti di-blacklist atau tidak bisa dilaksanakan,” jelasnya.
Sedangkan infrastrukturnya, ia menekankan pada penanggulangan banjir. Kendati demikian, banjir di Tlogosari Wetan merupakan banjir yang tidak berkelanjutan. Karena wilayahnya perbatasan dengan Genuk dan melewati rel. Sehingga, terjadi genangan dan tersendat. Namun, dalam waktu satu sampai dua jam genangan sudah hilang. “Tidak ada genangan yang berarti lah,” jelasnya.
Upaya dalam penanggulangan banjir adalah melalui pembersihan saluran-saluran yang tersumbat sampah. Sehingga menghambat aliran air. “Setelah dibersihkan, kita buat tanggul supaya tidak meluap ke pemukiman,” ungkapnya.
Selain itu, banyaknya lahan kosong dan banyak rerumputan yang belum terjamah, serta banyak tanah bengkok yang tidak terawat mengakibatkan sarang nyamuk. Sehingga, pihaknya rutin melakukan PJN (Pemberantasan Jentik Nyamuk) setiap Jumat. “Pelaksanaannya per RW,” katanya.
Vaksinasi di Tlogosari Wetan sudah mendekati 90 persen terutama bagi warga dewasa. Pemerintah Kelurahan Tlogosari Wetan melakukan pendekatan kepada warganya untuk melakukan vaksinasi. Seperti memberi pengarahan tentang risiko yang tidak vaksin dan sudah vaksin. “Kalau yang belum vaksin, terpaparnya sangat besar,” jelasnya. (fgr/ton)