RADARSEMARANG.ID, Semarang – Pemerintah Kelurahan Purwosari, Semarang Utara merencanakan pemanfaatan lahan terbengkalai untuk sport center dan pengolahan sampah. Pengurusan izin dilayangkan pada pemilik lahan.
Lurah Purwosari Siwi Wahyuningsih berencana membangun sport center di atas lahan yang tidak terpakai milik Kodam di Jalan Patriot. Tujuan dari didirikan sport center adalah untuk menyalurkan hobi olah raga masyarakat sekitar, terutama bagi generasi muda. Karena di Purwosari tidak ada lapangan untuk berolah raga. “Nanti di situ ada sepak bola, futsal, bulu tangkis lah,” jelasnya.
Pemanfaatan lahan lainnya adalah pengolahan sampah. Pemohonan izin sudah dilayangkan kepada PT. KAI selaku pemilik lahan. Di Kelurahan Purwosari, Semarang Utara terdapat Komunitas Peduli Lingkungan menginginkan tempat yang berfokus pada kebersihan, dan memanfaatkan barang tidak terpakai. “Awal tahun kita akan jalankan,” ungkapnya.
Potensi lain adalah KWT Kelurahan Purwosari yang menjadi andalan karena hasil panennya dapat meningkatkan perekonomian anggotanya. Buah-buahan dan sayur-sayuran sudah bisa dijual ke pasaran. Selain itu, Gerai Kopi Mi sudah berjalan dengan baik. Bahkan, hasil produk UMKM sudah masuk 40 gerai minimarket berjaringan. Produk UMKM di Kelurahan Purwosari, Semarang Utara juga sudah merambah di wilayah lainnya.
Terkait, penanganan covid-19 di Kelurahan Purwosari adalah terdapat lumbung pangan, pembagian makanan. Ia menggandeng beberapa pengusaha untuk membagikan makanan bagi warga terdampak covid. “Setiap hari Jumat juga ada sampai saat ini,” ungkapnya.
Pihaknya juga melakukan edukasi kesehatan secara preventif kepada masyarakat. Vaksinasi dilakukan secara door to door dengan puskesmas seperti di RW 6. Pihaknya bersama Forum Komunikasi Lembaga selalu mengedukasi masyarakat tentang manfaat vaksin dan pentingnya vaksinasi. “Di RW 2 kurang 30 persen. Tapi akan kita lakukan di hari Jumat mendatang dengan jemput bola,” jelasnya.
Siwi merupakan lurah baru di Purwosari, Semarang Utara. Setelah pelantikan, ia mengumpulkan ketua RW, ketua RT, dan tokoh masyarakat untuk menginventarisasi semua permasalahan. “Besoknya saya survei kalau bisa dieksekusi, kalau butuh bantuan ya saya hubungi dinas terkait melalui surat,” katanya. Ia bersyukur respon dari dinas begitu cepat, sehingga keluhan dari masyarakat bisa teratasi secepatnya. (fgr/ton)
