27 C
Semarang
Minggu, 2 April 2023

Hidupkan Kembali Kampung Tematik Herbal di Kelurahan Muktiharjo Lor

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Semarang – Pemerintah Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk coba bangkitkan kembali Kampung Herbal melalui motivasi saat pertemuan-pertemuan. Sebuah kampung tematik lain juga sedang disiapkan. Tentu harapannya bisa menambah penghasilan warga setempat.

Lurah Muktiharjo Lor Karmo Dwi Listiyono menjelaskan di Kelurahan Muktiharjo Lor terdapat Kampung Tematik Herbal. Banyak jamu yang telah diproduksi dari kampung tersebut. Dipasarkan dengan cara digendong keliling kampung. Semula kampung Herbal dirintis melalui penanaman tanaman kelor.

Karmo terjun langsung dan memberikan bibit pohon kelor kepada masyarakat Muktiharjo Lor. Hasilnya pernah dipasarkan ke luar kota. Namun saat ini, kampung herbal cenderung mati suri. Karena banyak warga yang menjadi buruh dan tidak lagi mengelola jamu. “Saat ini kami memotivasi lewat pertemuan-pertemuan agar kampung herbal tetap jalan,” katanya.

Selain itu, Kelurahan Muktiharjo Lor mulai merintis Kampung Jajan Semarangan. Kampung jajan khas Semarang bermula dari inspirasi Karmo melihat Kawasan oleh-oleh di Jalan Pandanaran. Sehingga ia berkeinginan warga menghasilkan makanan khas Semarang. “Jajanan khas Semarang seperti bandeng presto, ganjel rel, tahu bakso, wingko babat, dan lumpia. Jadi ada enam macam,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Ia berusaha memberdayakan warganya melalui pelatihan-pelatihan. Bahkan, saat ini sudah dilakukan pelatihan yang ketiga, yakni pelatihan membuat produk. “Yang terakhir nanti, kita akan adakan pelatihan manajemen dan pemasaran online,” jelasnya.

Ia menekankan kepada lembaga pemerintahan seperti LPMK, RT, RW agar membeli produk dari peserta pelatihan tersebut. Karena sebagai langkah awal untuk memulihkan perekonomian. Masyarakat selalu didorong agar selalu membuat inovasi produk UMKM. “Harapannya agar memulihkan ekonomi di Muktiharjo Lor,” katanya.

Terkait penanganan Covid, vaksinasi terus dilakukan. Sosialisasi dilakukan lewat grup WA dari RT, RW, maupun kader-kader PKK. Informasi semuanya ada di grup WA, sehingga yang datang banyak. Bahkan, dari luar daerah juga datang. “Kita layani semuanya, asalkan memiliki KTP Semarang,” ungkapnya.

Selain itu, RW 5 menjadi salah satu percontohan RW lainnya dalam penanganan covid-19. “Keamanan di RW 5 diperketat, dan Jogo Tonggo di sana sangat bagus,” ungkapnya. (fgr/ton)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya