
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Sebagai lurah baru, pembenahan internal menjadi prioritas yang dilakukan oleh Rukayah, sang lurah Bulusan, Kecamatan Tembalang. Ini penting agar kinerja keorganisasian kelurahan menjadi lebih solid. Tidak individualis, saling curiga, dan terjadi gap antarstaf. “Saya ingin kita satu visi dulu,” kata Rukayah, yang baru dilantik menjadi lurah Bulusan pada 26 Oktober lalu.
Saat kali pertama bertugas di Kelurahan Bulusan, Rukayah merasakan kurangnya kekompakan antarstaf. Karena itu, upaya-upaya pendekatan ia lakukan secara intensif. Hasilnya, suasana kerja kini menjadi semakin cair dan kondusif. “Komunikasi juga lebih nyambung,” kata mantan Sekretaris Kelurahan Meteseh, itu.

Dengan jumlah RW yang relatif sedikit, yakni hanya 8 RW dan 43 RT, Rukayah mengklaim lebih mudah memonitor wilayah. Pantauan wilayah dan pembenahan juga menjadi prioritasnya. Yang saat ini mendesak dibenahi adalah jalan di wilayah Perumahan Korpri, tepatnya di seberang Kantor Kecamatan Tembalang.
“Di sana (Perumahan Korpri) ada cekungan, sehingga setiap hujan deras turun, maka sering banjir,” kata Rukayah. Hujan bahkan sampai merendam tiga rumah warga. “Meski tidak parah, tapi namanya banjir tetap harus diatasi. Ini yang juga kami akan upayakan penanganan segera,” kata Rukayah.

Sebagai lurah baru, berkoordinasi dengan elemen masyarakat Bulusan, segera ia lakukan. Tujuannya, untuk menyerap aspirasi masyarakat. “Kebetulan nanti malam (Selasa, 23/11 malam) juga akan ada pertemuan dengan warga, untuk koordinasi antarkelembagaan,” tutur perempuan yang juga mantan atlet angkat besi asal Blora tersebut.
Selain penguatan internal dan koordinasi antarlembaga, penataan halaman kantor kelurahan juga mendapat sentuhan Rukayah. Halaman kantor yang sudah ijo royo-royo, bakal ditata agar semakin rapi. “Tanaman-tanaman besar akan kita beri pot dan ditempatkan yang sesuai, agar penataan tanaman semakin rapi,” kata Rukayah. Pihaknya sudah meminta pot-pot ke Disperkim. (isk)