25 C
Semarang
Sabtu, 1 April 2023

Kelurahan Sampangan Kembangkan Hasil Tani dan Tanaman Obat

Artikel Lain

RADARSEMARANG.ID, Semarang – Pemerintah Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur terus memantau dan mengembangkan Kampung Tematik Kelompok Warga Tani (KWT). Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah meningkatkan perekonomian masyarakat yang sempat lesu akibat covid-19 selama dua tahun ini.

Lurah Sampangan Mohamad Anugrah Hamonangan mengungkapkan saat ini sedang kembangkan produk hasil tani seperti sayuran, buah, bahkan tanaman obat. Selain dipasarkan, hasil tani juga diproduksi menjadi olahan oleh masyarakat untuk kripik daun kelor dan bahkan racikan obat tradisional.

Baca juga:  KWT Puspitasari Sampangan Ubah Lahan Buangan Jadi Urban Farming

“Saat ini KWT juga sudah berhasil menjual hasil taninya keluar wilayah Sampangan, bahkan Dinas Pertanian turut memesan sayur-sayuran tersebut,” kata Monang, sapaan akrab lurah yang baru menjabat satu bulan di Sampangan.

Selain itu potensi wilayah lain juga terus dikembangkan. Semua kampung tematik di tiap RW terus dipantau dan didampingi. Warga juga sudah dilatih untuk melakukan pemasaran secara online sehingga dapat menambah pemasukan.

Program pemberdayaan terus menerus dilakukan. “Kita beri pelatihan kepada UMKM di kelurahan Sampangan. Ada bermacam-macam mulai dari pelatihan pembuatan produk, pengemasan, hingga pemasaran. Dalam hal ini pemerintah kelurahan juga dibantu oleh KKN Undip, Unnes, dan Untag,” jelasnya.

Baca juga:  KWT Puspitasari Sampangan Ubah Lahan Buangan Jadi Urban Farming

Tak hanya itu, untuk bantu mendongkrak ekonomi masyarakat, pihak kelurahan terus mengimbau dan  dorong para lembaga seperti FKK, PKK ketika melakukan kegiatan memesan makanan dan minuman dari UMKM di wilayahnya sendiri. “Itu kan sedikit demi sedikit juga menambah pemasukan di masyarakat,” tuturnya.

Sementara covid-19 di kelurahan Sampangan selama ini  tertangani dengan baik. Kelurahan membentuk rumah isolasi mandiri (isoman) dan terus melakukan patroli dan sosialisasi Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM). Sosialisasi prokes terus digencarkan pagi, siang, malam terus dilakukan.

Baca juga:  KWT Puspitasari Sampangan Ubah Lahan Buangan Jadi Urban Farming

Dalam hal ini pihak kelurahan terus menggandeng babinsa, dan bhabinkamtibmas. “Jika ada kerumunan kami terus membubarkan. Meski PPKM sudah level 1 kita harus terus waspada. Kita terus keliling mengingatkan kepada para masyarakat,” tuturnya. (bam/ton)


Baca artikel dan berita terbaru di Google News


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya