
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Blusukan atau menyambangi warga jadi salah satu cara yang dilakukan Bagus Santoso, lurah Gemah, Kecamatan Pedurungan untuk mensosialisasikan dan mensukseskan program dari Pemerintah Kota Semarang. Sebagai lurah baru, langkah ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada warga sekaligus menyerap aspirasi warga.
Bagus menjelaskan, ada tiga program blusukan yang ia buat untuk mendekati warga, yakni jagong, besuk dan layat. Sesuai Namanya, jagong artinya menyerap aspirasi warga dengan datang ke lapangan, besuk yakni menengok warganya yang sakit, dan layat yakni mendatangi atau mengungkapkan duka cita kepada warganya yang meninggal.

“Dalam kesempatan ini kita lakukan penyerapan aspirasi warga, apa keluhannya yang kemudian dicari pemecahan masalah. Selain itu juga untuk mensosialisasikan program dari Pak Hendi untuk membuat Semarang ini lebih maju dan semakin hebat,” kata Bagus kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Mantan Kasubbag Pemberitaan, Sekretariat DPRD Kota Semarang ini menuturkan, jika wilayahnya ada 12 rukun warga (RW), namun ia tak lelah setiap hari harus blusukan. Bentuk sosialisasinya adalah antisipasi penyakit pada musim hujan, hingga penerapan protokol kesehatan secara ketat meskipun Gemah saat ini zero kasus.

“RW di sini aktif, setiap ada kegiatan pasti ngabarin. Misal kumpulan RW, pernikahan, kematian dan lainnya. Nah kita lakukan sosialisasi prokes juga, agar meminimalisir penularan,” tuturnya.
Saran dan masukan, kata dia, juga ia terima selain dari blusukan. Misalnya dari PKK, LPMK ataupun lembaga kemasyarakatan yang lainnya. Antisipasi musim hujan dan penyebaran virus Covid-19, ia lakukan dengan berkomunikasi aktif dengan Puskesmas Tlogosari Kulon dan FKK Kelurahan Gemah. Termasuk dari sisi vaksinasi yang terus digenjot dan ditingkatkan.
“Karena vaksin bisa membentengi diri sendiri dan keluarga dari covid-19. Saya juga mendorong warga berperan aktif membangun wilayahnya, termasuk pemberdayaan ekonomi melalui sektor UMKM,” bebernya. (den/ton)